Selasa, 30 April 2013

Kado Sang Pacar


Siapa sih yang nggak senang kalau dikasih kado? Apalagi yang ngasih kado pacar sendiri. Harga bukan lagi menjadi ukuran pastinya. Kado apapun terasa sangat istimewa tentunya. Mau topi kek, sendal jepit, atau kaos oblong yang harganya lima belas ribuan sekalipun, dapat dipastikan barang tersebut, barang berharga dari sang pacar. Dan menjadi barang keramat klo udah putus.

Dan sebagai seorang cowok yang punya wajah nggak jelek cuman gagal dikatakan ganteng, gue pernah berada diposisi itu. Pacaran, dan dikasih kado. Saking senangnya, gue nggak mampu menguraikan kesenangan itu ditulisan ini *Ngelap ingus. Banting tisu

Tapi senang dan sedih itu memang tidak pernah bisa diprediksi. easy come easy go. Padahal pikiran kita sendirilah yang menciptakan senang dan sedih tersebut. Otaklah yang menerima segala bentuk penyebab senang dan sedih. Kalau nggak mau sedih ya sudah, beri penyebab sedih itu sebagai suatu hal yang menyenangkan. Duh ribet...

-Apapun yang terjadi tidak ada artinya sampai kita sendiri yang memberi arti.
-Otak hanya melaksanakan apa yang diberitahukan kepadanya.

Kalimat-kalimat itu yang kira-kira cocok buat gue saat itu.
Kado istimewa dari sang pacar begitu cocok di badan rupanya. Ya. Gue baru aja dikasih hadiah t-shirt hijau bergaris putih. Keren. Tingkat kepedean gue naik beberapa persen setelah mengenakan t-shirt tersebut. It's cool..


Serasa nggak mau menyia-nyiakan kesempatan. Kepedean gue limited edition masalahnya. Gue pake t-shirt itu ke kampus. Ahaayyy...serasa punya wajah baru, namun semu.

Tepat jam 10 pagi, seusai perkuliahan mata kuliah khusus, gue langsung lanjut kuliah mata kuliah umum. Gue harus ke kampus pusat kalau mau ngikutin mata kuliah umum tersebut. Dan asal lo tau. Kampus pusat variasi cewek-ceweknya lebih cakep-cakep. Makanya gue selalu axcited kalau ada kuliah umum. Rumput tetangga memang selalu hijau. (Ini yang nggak perlu kalian tiru. Plis deh, masa hadiah pacar buat tebar pesona ke cewek lain)

Untuk sampai ke kampus pusat, mahasiswa bisa naik metro mini ukuran tiga perempat yang ongkosnya masih seribu rupiah (itu tahun barapa Ahmaaadd??). Sebenernya dulu ada bus kampus yang bisa dimanfaatin buat hilir mudik menuju kampus pusat. Tapi entah lah, hanya Tuhan dan supir bus itu yang tau.

Gue turun dari metro mini dengan kaki duluan. (pengen sekali-kali langsung salto. Cuma mikir.. gue belum nikah)

Gue masuk gerbang kampus dengan slow motion. Angin dingin menyisir setiap wajah gue. Menembus hati yang penuh warna. Gue berjalan tegap saking percaya dirinya. Udara cerah. Pohon-pohon besar kampus itu serasa mengugurkan daunnya. Gue terus menerobos dedaunan kering menuju kelas perkuliahan.


"Met, liat sebelah lo" Tiba-tiba temen gue menggugurkan khayalan gue.
Gue menoleh dengan muka males. Damn...mahasiswi gemuk dengan.. gue rasa itu senyum termanisnya, pake baju yang ternyata mirip baju gue. Tiba-tiba kepala gue pusing. Mata gue berkunang-kunang. Badan gue mengecil kaya liliput.

Dari kejauhan beberapa temen mahasiswi gemuk itu pada cekikikan gak karuan.
What???.. Ini makhluk aneh dari mana datengnya? Gue nengok ke atas. Pohon besar seolah tersenyum puas.

Baju gue? Baju gue? Duh kenapa sama persis.

Sumpah, apapun itu, rasanya nggak enak banget klo ada orang yang bajunya mirip dengan kita. Percayalah, kecuali semua itu udah direnanakan sebelumnya. Misalnya kaya gambar di bahwa ini:

atau ini
 Atau paling nggak, cewek itu kaya foto di bawah ini..(ngarep.com)


Dan begonya gue, kenapa mesti gue sapa tuh cewek gemuk sinting. Awalnya gue mau menetralisir keadaan, supaya terliat biasa aja kalee. Tapi nggak buat temen-temen cewek gemuk sinting itu. Mereka nggak asyik banget.

Dasar cewek-cewek sinting. Mereka histeris kekenceng-kencengnya sampai suaranya ke langit. Gue tambah kikuk bukan main.

Terbukti sudah, ternyata perubahan itu datangnya seketika.

Beberapa puluh menit yang lalu gue betapa pedenya, tapi sekarang ini betapa malunya.

Singkat cerita, tetep aja gue ambil langkah serbu lari kaya di kejar Wewe Gombel. Lagi dengan zig zag nggak karuan menuju kelas perkuliahan.

Oke. Mungkin bagi sebagian orang pernah ngalamin kasus kaya gue, dan mungkin komen; biasa aja sih. Mungkin gue lebay. Tapi kenyataannya gue emang malu tingkat dewa saat itu. Lagian kenapa juga nih baju miripnya sama cewek. Klo pun sama cewek kenapa juga sama cewek gendut itu. Intinya kita emang nggak pernah bisa memilih atau mengetahui situasi yang bakal terjadi.

Menurut pemikiran tolol gue.
Kemungkinan t-shirt yang gue pakai adalah t-shirt cewek. Atau cewek gemuk itu yang pakai t-shirt cowok. Atau t-shirt itu emang buat cewek cowok.
Kemungkinan lain. T-shirt ini kan dari pacara gue. Pacar gue adalah cewek. Ada kemungkinan t-shirt ini emang selera cewek.
Ketika gue perdalam lagi, This-t itu memiliki kancing yang berada di sebelah kanan. Itu artinya... t-shirt yang gue pake t-shirt cewek. Karna pakaian cowok itu kancingnya selalu di sebelah kiri. Kecuali ada perubahan passion.
Pemikiran yang mendalam: Kenapa t-shirt itu tampak keren di badan gue??
Ah, sudalah,,


SELANJUTNYA >>

Rabu, 24 April 2013

Satu sesi foto ngajar

Gue punya prinsip klo ngajar itu yang penting bikin pinter anak dan menyenangkan..Tapi kadang lebih banyak menyenangkannya ketimbang bikin pinternya. Dan saking menyenangkannya, liat aja kita ada sesi foto-foto gitu. Sumpah ini di luar kontrol gaya gue..

Dan... angle nya rata-rata nggak banget..


SELANJUTNYA >>

Selasa, 23 April 2013

Undangan Pernikahan Dian

Sebulan terakhir ini gue udah dapet dua undangan pernikahan. Yang pertama dari temen satu kerjaan, dan yang kedua dari temen SD.

Bukan hanya soal sama siapa gue dateng ke acara tersebut (masalah ini emang masalah klasik buat orang-orang jomblo macam gue). Tapi juga soal kesialan, kenapa lagi-lagi gue yang kalah start. Kalah berani sama mereka. Dan yang pasti.. gue kalah cantik.

Gue punya prinsip, menunggu untuk mendapatkan yang terbaik, gak ada salahnya.. Tapi belakangan ini gue baru sadar. Kalau gue cuman nunggu sampe lebaran monyet juga gak akan datang. Jodoh itu dijemput bukan ditunggu.

Beberapa bulan yang lalu, Dian teman SD gue  itu sempet ngerengek-rengek soal pacar..Eh, ternyata ...

Dian : Dik, lo gak punya temen yang bisa dikenalin ke gue?
(Otak gue langsung mikir, kira-kira siapa yang cocok buat Dian. *Tukul, Kiwil, Andika, Eyang Subur?....)
Gue : Nanti klo ada gue kenalin, Yan
(Sumpah soal comblang mencomblangin gue paling gak bisa banget. Takut gak sreg lah..yang jelas gue gak tau tipe orang itu macam mana)
Dian: Eh, ini gue serius loh.
Gue: Iya. Emang gue keliatan becanda apa? *muka iblis
Dian: lo kan suka PHP..
Gue: Enak aja. Gue sukanya PHD..
=======

Seminggu setelah ketemu Dian, gue janjian sama Doni dan Bintang. Mereka ini temen SD gue juga. Selain ngomongin beberapa project, kita juga ngebahas soal Dian yang lagi ngebet banget kepengen nikah. Kita punya prinsip..berat sama di pikul ringan sama dijinjing

Gue : Bro, lo gak punya temen yang bisa dikenalin ke Dian?
Doni : Kenapa tuh anak. Masih galau soal pacar?
Gue : Kemarin gue sempet ngobrol sama dia. Emak nya udah berkoar-koar supaya dia secepetnya nikah
Bintang: Kayanya tuh anak udah siap nikah deh, tp cowoknya aja yang belum ada. Yaudahlah cariin. Don, cariin... Lo banyak temen kan?



Beberapa bulan kemudian...udangan di bawah ini udah ada di tangan gue

Apa Dian Nikah??
Kapan pacarannya?
Inilah yang dibilang jodoh. Klo udah jodoh gak mesti bertahun-tahun segala buat menjajak satu sama lain.

Undangan ini lah yang bikin gue galau. Gue kapan???
SELANJUTNYA >>

Rabu, 17 April 2013

Kita Layak Sukses

Selamat kapan pun (entahlah kalian lagi baca blog ini pagi, siang, sore atau malem..dan hanya kalian yang tau).... dan gue harap kalian dalam keadaan sehat wal'afiat, tidak kurang satu apapun ketika membaca blog ini.

Sampai saat ini gue masih percaya bahwa setiap manusia itu selalu diberi kelebihan dan kekurangan masing-masing oleh Sang Penciptanya. Nggak ada satu pun manusia yang singgah ke muka bumi ini dalam keadaan biasa-biasa aja, datar atau flat selama hidupnya. Klo emang ada. Dapat dipastikan hal tersebut sepenuhnya kesalahan manusia itu sendiri. Walaupun manusia itu cacat fisik atau cacat mental, ia pasti punya kelebihan.

Karena apa? Tuhan menciptakan kita dengan tujuan serta maksud yang sangat baik tentunya. Dari mulai mendesain wajah kita (dibalik keburukan wajahmu...itulah kelebihanmu. Bisa jadi)..sungguh itu penuh perhitungan serta pertimbangkan matang. Lantas kenapa masih aja orang yang minder akan wajahnya? Gue yakin kalian tau jawabannya. Ya. Kurang bersyukur cenderung mengecilkan potensi

Maka apakah kamu mengira bahwa Kami menciptakan kamu main-main (tanpa ada maksud) dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami ? (QS Al-Mu'minun: 115)

Kadang dibalik kelemahan pun sesungguhnya ada kekuatan. Tugas kitalah mencari dimana kekuatan itu berada.Tapi sudahlah hal ini klasik untuk dibicarakan. Kalian mungkin lebih tau ketimbang gue.

Tulisan gue hanya sekedar mengingatkan doang (buat gue pribadi sih terutama..yang kadang sedikit sekali akan rasa syukur..) sesungguhnya gak ada yang salah dengan keadaan kita sekarang. Percayalah, kalian berhak mendapatkan apapun yang kalian inginkan..

Tulisan ini yg sekarang ada di tembok kamar gue. Klo rasa minder dateng, gue bakal baca nih tulisan sekenceng mungkin

Coba tengok orang-orang hebat di bawah ini!! Apakah secara fisik ia layak sukses? Mental sukseslah yang membuat mereka sukses..

Kalau kalian punya wajah gak memungkinkan, bahkan lebih jelek dari Om Tukul..haha..liatlah Om Tukul..bahwa muka bukan halangan untuk menghambat kesuksesan kita

Liat Nick Vujicic! Dia gak punya tangan dan kaki semenjak ia dilahirkan, tapi bukan halangan untuk mencapai kesuksesan. Org ini sukses banget guys..bukan hanya secara karier tapi liat istrinya cuy...cantik banget kan?? Klo dia bisa kita pasti jauh lebih bisa.

Liatlah sang pilot wanita cantik ini. Jessica Cox namanya. Dia lahir tanpa kedua tangan. Tapi bukan alasan untuk gak berprestasi. Dialah pilot pertama yg berlisensi untuk menerbangkan pesawat dengan kedua kakinya. Wow!!


Sebenarnya masih banyak kisah nyata lainnya yang bisa kita jadikan inspirasi. Dan kalian bisa cari sendiri sesuka hati sambil kayang atau koprol melalui internet.

Dan, entahlah ini kebetulan atau nggak, ternyata mereka-mereka yang sukses tersebut memiliki kesamaan. Yaitu rata-rata dari mereka memiliki mental juara, pantang menyerah, dan mau berusaha

Orang-orang sukses itu belajar dari sejarah, dan sejarah itu berulang. Maka saatnya giliran kita yang sukses. Siappp!!!!
SELANJUTNYA >>

Selasa, 16 April 2013

Siapakah orang yang ada di mata uang 100 dolar Amerika?

Ada yang tau nggak. Gambar siapa yang tertera di mata uang 100 dolar Amerika?

Tenang. Kalau kalian nggak tau. Wajar. Karena banyak orang Amerika yang gak tau juga gambar siapa di mata uang tersebut.

Seperti yang kita ketahui bahwa uang 100 dolar Amerika adalah mata uang tertinggi di negara tersebut.










Dan.. ternyata gambar ini bukan presiden Amerika. Bukan juga penemu benua Amerika.

Lantas siapakah orang hebat ini, sampe gambarnya dinobatkan di mata uang tertinggi Amerika tersebut?

Orang ini adalah anak dari tukang lilin dan sabun. Pada usia 10 tahun ia terpaksa berhenti dari sekolah, dan sempat magang pada usia 12 tahun di sebuah penerbitan milik kakak laki-lakinya, yang akhirnya mereka berselisih. Hingga menyebabkan kakaknya bergabung bersama penjajah (Inggris).

Orang ini adalah..... Benjamin Franklin

Tau dong kalimat "Waktu adalah uang" ? Nah Ben lah pencetus kalimat itu.

Kepengen tau lebih banyak kehebatan orang ini? Googling aja ya! Banyak kok tulisan lain lebih keren dan lengkap tentang Benjamin Franklin







SELANJUTNYA >>

Selasa, 09 April 2013

Meminimalisir Perasaan Kecewa

Aku begitu takjub melihat kepiawaiannya dalam bertutur kata. Nampak sekali bahwa ia wanita yang keras dan cerdas. Terlihat dari cara ia berbicara kepadaku malam itu. Lugas dan tegas. Entahlah sejak kapan aku mengaguminya akan hal itu. Yang pasti malam itu, aku begitu takut memandang kedua bola matanya yang putih bersinar.

Ada malaikat berhati lembut berbicara persis di depanku malam itu. Pandanganku buyar oleh rasa gementar yang tak menentu. Sesekali kulempar pandangkan ku ke arah lantai putih halaman rumah itu. Entah karna tak kuat oleh pancaran matanya yang jernih, entah aku khawatir ia akan tahu bahwa aku tengah mengaguminya

Ada apa dengan hatiku ini? Kacau..Getarannya sampai terasa dipori-pori dada ini?
Seketika aku kikuk dibuatnya. Apa yang salah dengan perasaanku ini.. apakah ini hanya tipuan perasaan?

"Nggak..Gue nggak boleh jatuh cinta.."

Rasanya menyiksa hati jikalau mendapatkan cinta yang tak terbalas. Aku memang orang yang tidak mau beresiko untuk urusan cinta. Menurutku pengorbanan cinta boleh dilakukan asal sama-sama saling berkorban. Sebab untuk urusan cinta adalah urusan kesepakatan di dua pihak, bukan sendiri. Untuk apa mempertahankan cinta yang nyata-nyata menggerogoti hati.

Karena pikiran dangkal itulah, akhirnya ku urungkan niat untuk menyatakan perasaan ini. Aku tahu ini adalah trauma masa lalu yang tak baik. Tapi dengan demikian setidaknya rasa sakit hati karena kecewa telah diminimalisir



SELANJUTNYA >>