Selasa, 11 Juni 2019

Siapa yang Semenjak Tidak Sekolah Jarang Menulis?

    Sudah lama sekali tidak menulis, baik menulis blog maupun menulis kegiatan menulis. Maksudnya menulis di buku kayak waktu sekolah kita dulu. Saking lamanya tidak menulis, tulisan tangan saya sudah carut marut tidak karuan, bahkan hampir saya sendiri tidak bisa membaca tulisan yang saya tulis sendiri. Karena menurut saya ini sudah kelewatan. Semenjak lulus kuliah saya minim sekali menulis.  Akhirnya saya siasatin saya membeli buku saku, yang kayak tukang kredit gitu loh. Di buku itu saya mulai menulis quote-quote keren atau menulis tips-tips keren yang saya dapet baik dari internet atau dari buku yang saya baca. Dengan demikian saya akan dipaksa untuk selalu menulis.

Bagi saya atau orang-orang yang sudah tidak sekolah lagi, jarang sekali menulis, padahal menulis itu bagus untuk otak dan daya ingat kita. Mungkin jaman berubah, untuk menulis catatan penting pun sekarang orang lebih banyak menulisnya di cacatan smartphone mereka. Dulu orang dapat menulis resep masakan di buku tulis yang mereka punya, tetapi sekarang mereka lebih nyaman menggunakan smartphonenya, selain simple dan praktir smarphone juga mudah dibawa kemana saja sehingga jika diperlukan tinggal membuka hp.

Disitulah mungkin orang mulai pelan-pelan ketergantungan dengan handphonenya. Mulai dari catatan hutang sampe mau baca artikel semuanya sudah ada di hp..

Menurut kalian bagaimana?




SELANJUTNYA >>

Sabtu, 14 April 2018

Kehidupan kita Tanggung Jawab kita Seratus Persen

Hanya ada satu orang yang bertanggung jawab atas kehidupan Anda. Orang itu adalah anda sendiri.

Jika kita mau berhasil, kita harus bertanggung jawab 100% atas semua yang kita alami dalam kehidupan kita. Baik itu prestasi kita, segala hal yang kita hasilkan, kualitas hubungan kita, kondisi kesehatan, kebugaran fisik, penghasilan, Perasaan kita. Semuanya!

Itu nggak gampang.

Kenyataannya, kebanyakan dari kita sudah terkondisi menyalahkan sesuatu di luar diri kita sendiri atas bagian kehidupan kita yang kita nggak sukai. Kita menyalahkan orang tua kita, atasan kita, teman kita, tv, internet, temen kerja, pasangan kita, cuaca, kondisi ekonomi, buruknya keuangan kita - siapapun  dan apapun yang bisa kita jadikan KAMBING HITAM. Kita nggak mau melihat ke sumber permasalahannya
-DIRI KITA SENDIRI.

Ada cerita seorang kakek ketika bangun tidur di pagi hari mencium bau tak sedap di kamarnya. Dia mencari cari sumber bau tersebut keseluruh kamar tapi nihil dia temukan. Ia pindah ke dapur dan menemukan bau yang sama, pindah ke ruang tamu pun sama. "wah jorok semua. Kenapa dimana-mana seisi rumah bau"
Tetapi rupanya sumber bau yang ia dapati sedari tadi adalah  dari kumisnya sendiri. Ternyata ketika si kakek itu tertidur, cucunya yang jahil mengoleskan terasi ke kumisnya.

Sudah saatnya mencari jawaban di luar diri kita sendiri - mengapa kita belum menciptkan kehidupan dan hasil yang kita inginkan, karena kita-lah yang mencipkan kualitas kehidupan yang kita jalani dan hasil yang kita buat.
Anda. Bukan orang lain.

Untuk mencapai kesuksesan besar dalam kehidupan, untuk mencapai hal-hal yang paling penting bagi kita, kita harus mengambil 100% tanggung jawab atas diri kita sendiri. TIDAK BISA KURANG DARI ITU.





SELANJUTNYA >>

Senin, 08 Mei 2017

Kita

Kenapa ada kamu? Bisa jadi karena ada aku. Ya aku. Bukan dia.

Aku dan kamu seolah dua tetapi bisa jadi ia satu kesatuan. Satu pemikiran dan satu jalan bahkan satu niat.

Aku dan kamu dibentuk oleh sebuah kesepakatan yang berwujud kita. Bukan dia, kalian atau mereka

Apakah boleh si kamu atau si aku egois? klo soal boleh atau tidak, tentu saja boleh. Tetapi lagi lagi bukan persoalan boleh tidaknya. Ini persoalan komitmen lantaran si kamu dan si aku menjadi kita tadi. Yang perlu di tekankan di sini adalah jika si kamu dan aku sudah melebur menjadi kita, maka mestinya iya harus rela melepaskan baik aku maupun kamu.

baik kamu ataupun aku adalah simbol ke egoisan. Maka bisakah kita melepas attibut aku ataupun kamu jika ia sudah menjadi kita?

Baik aku dan kamu sama-sama pusing membaca tulisan ini.
SELANJUTNYA >>

Rabu, 13 Juli 2016

Pegalihan perasaan biar nggak baper

Saya masih harus bolak balik ke sukabumi. Jakarta-Sukabumi. Tapi saya tidak akan membahas ada apa di sukabumi, ada apa di Jakarta, perbedaan kehidupan saya antara ketika saya di jakarta atau sukabumi. Tapi saya lagi kepengen aja ngebahas perasaan.
Baper mulu emang.

Orang yang masih lajang pembahasannya nggak jauh-jauh dari perasaan. Sensitif kali kau, Lay!

Saat saya lagi di Jakarta, sy kepengen ke Sukabumi, kangen aktifitas-aktiftas di Sukabumi. Saat saya di Sukabumi pun sebaliknya. Kangen kegiatan-kegiatan yang saya lakukan di Jakarta.

Perasaan memang senang mempermainkan kita jika kita tidak jago dalam menyikapinya. Kita harus benar-benar menjadi seorang yang proaktif walaupun jelas jelas itu hanya teori barat yang sulit banget saya terapkan. Ya, katanya orang orang yang proaktif tidak akan terpengaruh  oleh lingkungan, suasana hati dan teman temannya. Hey itu nggak semudah membalikan telapak tangan dodol. Untuk nggak mual saat ngeliat teman mabok kendaraan aja itu udah hebat bagi saya.
Terlintas gambar kafe jamban di facebook aja udah sukses bikin saya nggak nafsu makan.

Tapi... nggak ada yg nggak mungkin. Perasaan itu milik kita, kita bisa mengaturnya. Saat saya rindu pada masa lalu yg jelas2 udah nggak bisa saya lakuin lagi di masa ini, tugas saya hanyalah mengalihkan. Pengalihan perasaan itu kadang penting buat saya yang sering banget ditolak cewek sebelum menyatakan. . Ditolak cewek sebelum mengungkapkan. Jadi, Penolakan sebelum bener-bener menyatakan adalah Nyesek.

Ketika saya rindu sukabumi, saya akan fokuskan perasaan saya utk melakukan kegiatan hal baik di Jakarta, dan saat saya rindu Jakarta saya akan fokus dgn pekerjaan yg tengah saya kerjakan di Sukabumi. Hasilnya? Brilian, saya kehilangan sedikit perasaan. Efeknya saya rindu dengan perasaan perasaan saya dulu. Perasaan saat penolakan itu hadir, perasaan ketika percaya diri itu muncul. Jadi ketika perasaan itu datang saya akan tetap menjaganya hadir tetapi tidak sampai membawa perasaan itu sendiri. Ya baper.
SELANJUTNYA >>

Sabtu, 09 Juli 2016

Kelelahan pikiran

Belajarlah hingga lelah itu sendiri lelah menghampirimu.

Beberapa hari ini saya mengalami kekacauan pikiran yang hebat. Harusnya hari raya adalah hari yang dinanti nanti umat islam. Tapi bukan berarti pula saya tidak menantinya. Saya hanya mengalami stress kecil akibat pikiran dan kenyataan tidak pernah bersatu. Maksud saya, kenyataan itu sering kali tidak sesuai apa yang saya pikirkan. Ya seperti itu. Munculah stress dalam beberapa hari ini. Menulis ini pun kekacauan pikiran saya masih berlanjut. Nanti ketika pikiran saya jernih saya akan membaca tulisan ini adalah tidak lebih dari sampah semata. Yang pasti hampir saya kelelahan berkelahi dengan pikiran-pikiran konyol saya. Hasilnya saya selalu kalah kedengan kenyataan yang ada.

Saya mengerti tulisan saya sulit dimengerti. Saya pun demikian. Iya ketika kekeruhan pikiran mulai lenyap, kejernian pikiran bisa menilai. Baru saya akan sadar betapa buruk tulisan ini. Dan anda harus tau gaya semacam ini akan muncul ketika bukan saja kekacauan pikiran datang, tetapi ketika juga saya tengah mengagumi seseorang. Nice. Betapa sulit sy ini dimengerti, tetapi akan sangat ditebak jika saya suka terhadap seseorang, ya dengan orang itu sendiri. Dengan orang yang tengah saya kagumi.


SELANJUTNYA >>

Jumat, 13 Februari 2015

Ketika Bapak Sakit

Ketika saya sedang asyik duduk di depan laptop dan sudah siap mengerjakan pekerjaan sekolah, saya dikejutkan oleh satu pesan BBM dari adik saya Aan.

"Bang, bapak kecelakaan" 

Pesan singkat itu membuat seketika itu juga memberhentikan perkerjaan yang sudah saya rencanakan semalam untuk diselesaikan hari ini. Pikiran saya sudah membayangkan hal yang tidak-tidak. Rasa cemas mulai membanjirin pikiran saya.

Saya telpon balik adik saya itu, tapi sial tidak bisa saya hubungin kembali, saya BBM balik hasilnya juga cuma centrang, ternyata BBM itu adalah BBM semalam yang sempat kepending, dan baru masuk pagi harinya.

"Ya Allah, semoga bapak tidak apa-apa, ya Allah" mulut saya komat kamit sambil mematikan laptop dan membereskan pekerjaan yang sudah berceceran di meja kerja saya.

Saya telepon seorang tetangga untuk memastikan semua ini.

"Iya bapak kamu kecelakaan semalam, saya juga belum sempat liat, jadi belum tau keadaannya."

Inilah yang saya takutkan ketika saya sudah dalam perantauan. Jauh dari keluarga membuat saya tidak banyak tahu dan terbatas mengenai keadaan keluarga di rumah. Dan hal yang tidak mau saya dengar adalah berita buruk tentang keluarga.

Semoga bapak tidak apa-apa ya Allah

Setelah meninggalkan tugas ke murid-murid dan meminta izin kepala sekolah saya langsung menuju Jakarta pagi itu juga. Syukurlah bapak sudah di rumah. Ia sempat dilarikan ke UGD rumah sakit Pasar Rebo karena pendarahan di kepala dan sempat tak sadarkan diri beberapa jam.

Ketika sampai di rumah, saya melihat bapak berbaring dengan muka mememar dan kepala penuh perban. Saya hampir meneteskan air mata melihat keadaan bapak. "Ahmad nggak boleh cengeng" hati saya menasehati

Belum sempat saya berbicara, bapak langsung bicara:

"Bapak, kecelakaan Ahmad"

"Iya, Pak. Ini makanya Ahmad pulang. Gimana keadaan bapak?" tanya saya sambil sekuat tenaga menahan air mata

"Bapak ditabrak motor, waktu lagi nyebrang jalan. Dan sadar-sadar bapak sudah di mobil polisi. Habis itu udah nggak inget lagi" kata bapak sambil menahan sakit

"Terus apa yang bapak rasain sekarang"

"Pusing, dan mual mau muntah"

Jatung saya berdebar. Saya teringat cerita teman, katanya kalau kecelaan dan sempat muntah itu bisa gegar otak.

Ya, Tuhan semoga bapak baik-baik saja.


Setelah dua hari di rumah dan saya pastikan keadaan bapak mulai membaik saya pamit untuk pergi ke Sukabumi lagi (Jiah ilah Ahmad Sukabumi aja pake istilah merantau, berasa jauh gitu merantau. Bodo soalnya ini adalah untuk pertama kalinya saya jauh dari keluarga. Titik).

Di Sukabumi saya terus memantau perkembangan bapak

"Sudah ke dokter lagi belum, Pak?" tanya saya lewat telepon. Mendadak saya jadi super cerewet dan kepo terhadap keadaan bapak

"Sudah, tapi perbannya belum boleh dilepas. Tadi cuma diganti yang baru" kata bapak dari ujung telepon

Itulah saya. Mungkin agak melow. Tapi buat saya keluarga adalah di atas segalanya dalam rana habluminanas. Semoga baik saya maupun Anda yang sekarang tengah menyimak tulisan ini bisa memberikan yang terbaik buat keluarga. Memberikan kebanggaan buat keluarga. Tuhan tidak secara kebetulan mengirimkan kita di keluarga kita yang sekarang ini, apapun kondisi keluarga kita. Tetap harus disyukuri. Dan temukan apa tujuan Tuhan menciptakan Anda di dalam keluarga Anda sekarang ini.


Dan doa saya semoga keluarga kita selalu senantiasa dalam lindungan Allah Swt. Selalu mendapatkan ridho dari setiap tindakan-tindakan yang kita lakukan.

Semoga bapak saya segera diberi kesembuhan. Mohon doanya ya teman.






SELANJUTNYA >>

Minggu, 25 Januari 2015

Trip Malang

Liburaan.... !!! Mari kita kemon!!!!! (Tulisan ini sudah telat sebulan. Ekspresi tersebut sudah  hadir ketika tanggal 22 Desember 2014 kemarin).

 Iya.. tanggal itu adalah tanggal liburan gue dimulai.

Tanggal segitu jugalah gue ke Malang sama temen-temen kampus. 

Sebenernya liburan gue hampir gagal, karena harus mengikuti pelatihan di sekolah. Tapi karena Yosi mau di ajak pulang lebih awal dari jadwal yang sudah ditentukan (dan kita sepakat cancel tiket pulang dari tanggal 29 menjadi tanggal 27) jadi gue tetep ke Malang dengan bekal seadanya..

 Go..go...go..go...!!!!

Gue memutuskan untuk "Ok.Gue jadi ikut!" di jam-jam terakhir jadwal pemberangkatan kereta. Itulah yang membuat gue hampir telat sampai stasiun Senen waktu itu. 

Kampung Rambutan-Senen....... jalannya nggak nyantai Men. 
Maceeett paraahhh....!!!!

Jadi pikiran gue saat menuju stasiun Senen adalah "Ok. Klo emang nanti gue ketinggalan kereta, itu artinya gue diizinin hang out ke Atrium Senen. Itu artinya Tuhan mengarahkan gue kesitu. Kali aja bisa kenalan sama cewek-cewek mall. Itu kan keren banget. Ha ha ha ...Terus kita tabrakan, terus kita jadian deh...Atau?? Kita terkunci berdua bareng di lift sambil main tebak-tebakan gitu. Keren kan, ya?ya?" #plak

Hayalan gue buyar ketika kondektur nyolek-nyolek gue buat nagih ongkos.

"Bang...kira-kira stasiun Senen berapa lama lagi?"
"Duh..masih lama, Mas. Tidur lagi aja?"
What?? Tidur? Baru kali ini ada kernek nyuruh gue tidur. Cie perhatian, cie..

Dan gue juga nggak sadar, dia nyolek gue dibagian mana ya.

Aaaaggghhhhhhhh.........aku kotor mama!!! Ok. Itu lebay.

 ===========
Sampai stasiun Senen untungnya gue nggak telat-telat banget.  Temen-temen gue lagi pada ngantri di pintu masuk. Antrian panjang bagai ular tangga itu (Uler tangga?Emang uler tangga panjang?) membuat gue inget masa-masa mudik lebaran. 
Ya..lebaran dan liburan emang nggak jauh beda, sama-sama menuai kemacetan dan antrian panjang dimana-mana.


Nyok..ah...kita kemon..!!!

Matarmaja sudah siap berangkat. 
Kereta ekonomi itu membuat gue merasa ditarik lagi ke zaman purbakala. Jadi teringat lagi sama film jadul Tragedi Bintaro yang diputar ulang di TV baru-baru ini. Wah seru. Untung gue nggak jadi naik pesawat. Bener kata temen gue lebih seru menikmati perjalanan seperti ini. Naik ekonomi desek-desekan, antri-antrian. Merakyat banget kan bro..


Ekonomi rasa eksekutif.....



Iya, merakyat.... tapi gue bukan malah merakyat, malah ngegembel gini. 
Tepatnya kayak gembel yang habis ngelem aibon....

Kapal goyang Kapten....!! Mikir!!!

 Setelah menghabiskan perjalanan hampir tujuh belas jam. Akhirnya kita sampai di Malang.

Dan gue udah sampai di Puncak BROMOOOOOO....!!!


Puncak Pananjakan Bromo. Njir..dinginnya nggak nahan
 Bromo, saat liburan udah kayak di Jakarta aja Men..Penuh.

Dan berikut inilah saat-saat menunggu matahari terbit.. Oh.. matahari kedatanganmu ditunggu-tunggu kawan...



Tapi sayang kita udah nunggu berjam-jam, matahrinya tak kunjung muncul, ia terhalang awan hitam. Yahhh...jarang-jarang padahal ke sini

 Habis dari Puncak kita langsung menuju kawah Bromo...Yeyyyyyy....!! Kawah...!



Untuk menuju kawah, kita bisa berkuda, Bro. Penyewaan kuda hanya 125 ribu. 
Dan saat gue berkuda, gue berasa lagi hijrah dari Mekah ke Madinah melewati padang pasir yang puanasssnya pool...
Kuda: Mimpi apa gue semalem ampe ditunggangin orang aneh.Cih


Oia, kalo ke Malang Men, jangan hannya ke Bromo. Masih buanyak banget tempat-tempat keren lainnya yang bikin mupeng orang kalo kita jadiin pose-pose alay atau unyu di DP BBM..ha ha ha ha

Foto berikut ini adalah Pulau Sempu. Ya..kita juga ke Sempu.







Dan kalo kalian mau mengingat-ngat masa lalu atau menapaktilas sejarah bangsa khususnya transfortasi, kalian bisa lho ke Batu. Di sana ada yang namanya museum Angkut. Tempatnya keren abis dan gak kayak museum-museum yang freak dan ngebosenin yang cuma enak dijadiin tempat pacaran saking sepinya..






Ini video amatir jalan-jalan kemarin bro. Monggo di pantengin dulu..


Ok segitu dulu postingan jalan-jalan kali ini.
Thank klo udah mau comment..



SELANJUTNYA >>

Selasa, 20 Januari 2015

Sakit dan Sendiri.

Sakit. Sendiri. Jauh dari keluarga. Adalah hal yang nggak mudah dilalui. 

Disinilah betapa pentingnya peran-peran keluarga. Ibu gue misalnya, kalo manja gue kumat, mana pernah gue malu untuk minta disuapin makan. Nyokap gue emang udah paling the best.

Bapak juga keren. Bokap jadi super baik kalo gue lagi sakit. Suka bawaain makan ke kamar. Ini kalo emang gue udah super mager dan nggak keluar-keluar dari kamar. Beliau emang inisiatif

Ade gue. Tiba-tiba jadi orang yang paling baik sedunia dengan mau gue suruh-suruh buat beliin apa aja. Tapi kalo gue lagi sehat. Kupingnya tiba-tiba serasa budek pas ketika gue suruh.

Tapi hari ini. Sakit dan sendiri, harus gue lalui.. tanpa mereka. 

Gue nggak mau selamanya menjadi anak manja dan serba ketergantungan. Cih

Gue pasti bisa (tarik nafas)..

Gue coba mengingat-ingat lagi tentang syair Imam Syafi'i tentang musafir, yang tak lain tak bukan untuk memotivasi diri. Meng-upgrade kembali semangat musafir yang di sarankan Beliau. Beliau adalah musafir.Dan gue? Sekarang status gue juga musafir.

Kira-kira seperti ini syairnya:

Merantaulah....
(Orang pandai dan beradab tidak akan diam di kampung halaman)
(Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang)

Pergilah kau, kan kau dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan
Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang
Aku melihat air yang diam menjadi rusak kerena diam tertahan
Jika mengalir menjadi jernih jika tidak 'kan keruh menggenang
Singa takkan pernah memangsa jika tidak tinggalkan sarang
Anak panah jika tidak tinggalkan busur takkan kena sasaran
Jika saja matahari diorbitnya tidak bergerak dan terus diam
Tentu manusia bosan padanya dan enggan memandang
Rembulan jika terus menerus purnama sepanjang zaman
Orang-orang tidak akan menunggu saat munculnya datang
Bijih emas bagaikan tanah biasa sebelum digali dari tambang
Setelah diolah dan ditambang manusia ramai memperebutkan
Kayu gaharu tak ubahnya seperti kayu biasa jika di dalam hutan
Jika dibawa ke bandar berubah mahal menjadi perhatian hartawan

Jadi kalo cuma sakit dan sendiri, jalanin aja. Nikmatin. Lagian gue juga nggak benar-benar sendiri kok. Ada Allah dan para malaikatnya yang senantiasa menjaga kita.

Semangat. Sehat, dan Produktif!!


 

SELANJUTNYA >>

Sabtu, 17 Januari 2015

Selamat Datang Bidadari Kecil Kami

Di awal tahun 2015 ini gue kedatangan bidadari kecil.
Keponakan gue bertambah satu. 
Disaat negara ini sedang sibuk mencaci para pemimpin, disaat semburan mulut rakyat penuh dengan hina dina atas kebijakan carut marut para pemimpin bangsa ini, ia lahir dengan membawa kebahagiaan sekitar. Ia membuat lupa sejenak akan harga bbm yang naik disaat harga minyak dunia turun, ia mengalihkan pandangan dari kenyataan bahwa harga LPG 3kg merangkak naik. Ia benar-benar menyuguhkan kebahagiaan kepada kami. Melupakan berita-berita negatif yang disuguhkan televisi.
Ia juga membuat kami berkumpul menjadi satu. Menyaksikan tangis yang keluar dari mulut yang masih suci dan bersih dari kepalsuan.
Semoga ini simbol bahwa bidadari kecil keponakan gue datang untuk menyelamatkan kami yang senantiasa lupa akan kebahagiaan karena begitu derasnya kemunafikan di negara ini, kealfaan pemimpin akan janjinya, keegoisan kaum pejabat. Sekali lagi ia datang untuk mengajarkan kami untuk tidak lupa dengan kebahagiaan yang semakin terkikis oleh kebijakan yang memberatkan.

Selamat datang putri cantik keponakan om. Mari kita hadapi dunia ini dengan kesabaran dan kebahagiaan. Jangan ragu untuk menagis ketika kamu mengingkinkan sesuatu. Ada mamamu yang senantiasa mengerti bahasamu. Dan ada om mu ini yang akan menuliskan kisahmu di blog ini.





SELANJUTNYA >>

Selasa, 06 Januari 2015

Waktu

Udah lama nggak ngeblog. Udah lama nggak nulis. Entah gue sibuk atau apa, faktanya gue nggak dapet apa-apa. Waktu kebuang begitu aja. Berlari begitu cepat, dan gue sama sekali nggak berdaya akan hal itu.

Manusia diciptkan untuk bernegosiasi dengan waktu. Ada yang bilang, hati-hati dengan waktu. Ia ibarat air tenang namun menghanyutkan. Berapa banyak kata "tau-tau" dalam hidup kita

"tau-tau udah mau lulus"
"tau-tau udah udah jomblo lagi aja"
"tau-tau udah menikah"
"tau-tau udah punya anak"
"tau-tau udah besar anaknya"
"tau-tau...."

Betapa beruntung manusia-manusia yang bisa mengatur waktu.

Walaupun setiap waktu yang diberikan kepada manusia itu sama, yaitu sama-sama dua puluh empat jam. Tapi bagaimana memanfaatkan waktu itulah yang membedakan satu sama lain.

Semoga aja kita bisa dengan bijak memanfaatkan waktu itu



SELANJUTNYA >>