Selasa, 20 Januari 2015

Sakit dan Sendiri.

Sakit. Sendiri. Jauh dari keluarga. Adalah hal yang nggak mudah dilalui. 

Disinilah betapa pentingnya peran-peran keluarga. Ibu gue misalnya, kalo manja gue kumat, mana pernah gue malu untuk minta disuapin makan. Nyokap gue emang udah paling the best.

Bapak juga keren. Bokap jadi super baik kalo gue lagi sakit. Suka bawaain makan ke kamar. Ini kalo emang gue udah super mager dan nggak keluar-keluar dari kamar. Beliau emang inisiatif

Ade gue. Tiba-tiba jadi orang yang paling baik sedunia dengan mau gue suruh-suruh buat beliin apa aja. Tapi kalo gue lagi sehat. Kupingnya tiba-tiba serasa budek pas ketika gue suruh.

Tapi hari ini. Sakit dan sendiri, harus gue lalui.. tanpa mereka. 

Gue nggak mau selamanya menjadi anak manja dan serba ketergantungan. Cih

Gue pasti bisa (tarik nafas)..

Gue coba mengingat-ingat lagi tentang syair Imam Syafi'i tentang musafir, yang tak lain tak bukan untuk memotivasi diri. Meng-upgrade kembali semangat musafir yang di sarankan Beliau. Beliau adalah musafir.Dan gue? Sekarang status gue juga musafir.

Kira-kira seperti ini syairnya:

Merantaulah....
(Orang pandai dan beradab tidak akan diam di kampung halaman)
(Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang)

Pergilah kau, kan kau dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan
Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang
Aku melihat air yang diam menjadi rusak kerena diam tertahan
Jika mengalir menjadi jernih jika tidak 'kan keruh menggenang
Singa takkan pernah memangsa jika tidak tinggalkan sarang
Anak panah jika tidak tinggalkan busur takkan kena sasaran
Jika saja matahari diorbitnya tidak bergerak dan terus diam
Tentu manusia bosan padanya dan enggan memandang
Rembulan jika terus menerus purnama sepanjang zaman
Orang-orang tidak akan menunggu saat munculnya datang
Bijih emas bagaikan tanah biasa sebelum digali dari tambang
Setelah diolah dan ditambang manusia ramai memperebutkan
Kayu gaharu tak ubahnya seperti kayu biasa jika di dalam hutan
Jika dibawa ke bandar berubah mahal menjadi perhatian hartawan

Jadi kalo cuma sakit dan sendiri, jalanin aja. Nikmatin. Lagian gue juga nggak benar-benar sendiri kok. Ada Allah dan para malaikatnya yang senantiasa menjaga kita.

Semangat. Sehat, dan Produktif!!


 

4 komentar :

  1. Dani Maulana mengatakan...

    Lo mandiri buktinya adalah lo bisa survive sebagai anak rantau. You are not alone klo kata Om mekel jeksen mah :D

  2. Ahmad Bhadick mengatakan...

    Bener banget bang. Thanks udah mau berkunjung. Btw ente novelis ya? Keren!!

  3. Unknown mengatakan...

    w juga pernah kok di tinggal sendiri waktu di rumah sakit
    cz w ga mau kerjanya repotin orang tua
    ya paling kalau minta bawaiin sesuatu w telp mereka
    ehhe


    salam kenal ya
    bru mampir kesini

  4. Ahmad Bhadick mengatakan...

    iya bro ada saatnya kita harus mandiri. Entah karena apapun yg bikin kita dipaksa mandiri..

    salam kenal kembali

Posting Komentar