Sabtu, 21 Desember 2013

Begini (menurut gue) cara melepaskan Masa lalu

Benar kalau ada yang bilang: Nggak ada satu pun diantara kita yang bisa merubah masa lalu kita, yang bisa kita rubah adalah masa depan kita.

Berapa sering kita terjebak masa lalu. Terkenang wajah mantan mele, misalnya. Meratap terpuruk setiap dalam keadaan menyendiri di kamar. Sementara sang mantan tengah asyik menikmati hidup bersama pacar barunya, kita malah sibuk meratap menyesal. Hey sudahlah gak ada gunanya (mudahkan gue ngomong kayak gini. Sebenarnya masalah ini masalah gue. Dan gue coba menempatkan posisi gue menjadi orang lain buat menasehati diri sendiri. Ya dengan cara nulis blog gini. Ok. Jadi  untuk kedepannnya gue gak bermaksud menggurui kalian ya. Ini 99% didedikasi buat diri sendiri. Jelas ya!. Ok?Ok?)

Kita perlu melepaskan masa lalu untuk merangkul masa depan Brader. Kita tidak mungkin mengambil sesuatu yang baru kalau tangan kita masih menggenggam hal yang lama. Bagaimana kita bisa mendapatkan pacar yang baru kalau pikiran, hati, dan energi kita masih fokus sama si mantan. Okelah mungkin pikiran kerdil kita bilang, cuma dia yang bisa bikin gue tersenyum. Cuma dia yang bisa membuat hari-hari gue indah (faktanya hari ini lo sekarang gak indah kan gara-gara dia?). Pokoknya dia gak akan bisa tergantikan deh. Halah itu kan karena lo belum nemu yang lebih baik dari dia aja.

Satu hal yang perlu lo ingat adalah kita akan menarik lebih banyak perasaan yang kita rasakan. Simpelnya gini, kalau lo lagi parno sama sesuatu, misalnya hantu, itu hanya akan menarik kita lebih banyak lagi hal-hal serupa. Lihat putih-putih. Parno. Denger suara kresek-kresek. Parno. Haduh. Opung, Nangboru..sudahlah!

Kalau kita lebih sering merasakan kebencian, sakit hati, terhina. Hey hati-hati itu akan menarik lebih banyak lagi hal serupa ke dalam kehidupan kita. Hindari! Hindari! *mengelus pundak sendiri lalu mengelap pipi pacar orang

Dalam hal apapun kita harus bisa melepaskan masa lalu sehingga kita bisa berjalan ke depan. Kita perlu memaafkan mantan pacar yang mungkin selingkuh, mungkin pernah bersikap kasar, atau dia pernah bikin malu lo karena dia ngupil di depan mas-mas Indomaret. Atau apalah yang membuat lo sakit hati.

Atau sebaliknya, kita harus mampu memaafkan diri kita sendiri atas ketololan kita yang menyebabkan hubungan kita retak dan putus.  Ya emang, Kita tidak perlu mengabaikan tindakan sang mantan atau pernah mempercayai mantan lagi. Tapi kita perlu mengambil pelajaran apapun yang ada, memaafkan, dan meneruskan melangkah


Tapi melepaskan itu kan sulit Mas Brader


Ok. Gue tahu. Tahu banget malah(pernah jadi korban). Tapi yang perlu kalian tahu kalau kita tidak melakukannya, luka-luka masa lalu itu akan menggerogoti kita dan menghalangi kita dalam memfokuskan seluruh perhatian pada kehidupan masa depan yang ingin kita capai.

Alm Nelson Mandela pernah bilang (eh di luar negeri pake gelar alm juga gak sih kalo udah meninggal?): Kebencian itu seperti minum racun dan kemudian berharap hal itu akan membunuh musuh-musuh lo.

Sakit hati apa pun yang kita rasakan, ketahuilah bahwa mungkin semua orang juga  pernah merasakan.

Tapi ketahuilah juga bahwa yang bisa semakin nyakitin kita adalah memendam rasa nggak suka, dendam, dan mengulangi kebencian yang sama berulang kali. Kata memaafkan sebenarnya bermakna melepaskannya untuk diri kita sendiri, bukan untuk orang lain. You know brader?

Terakhir dari tulisan ini adalah gue mau nyeritain kisahnya Simon Weston ( gak tau ini anak RT mana. Lo baca aja bagus kok kisahnya)

Pada tahun 1978, Simon Weston bergabung dengan Guards di Britania Raya, sebagai anggota Falkland fTask Force. Ketika dia lagi berada di atas kapal Sir Galahad, pesawat Argentina membom kapal itu.  Hasilnya mukanya si Simon rusak parah. Ia menderita luka bakar lebih dari 49%. Ia telah menjalani 70 kali operasi, dan hasil masih terus harus dioperasi. Disini sebenarnya Simon punya banyak alasan kuat untuk menghabiskan sisa hidupnya dengan meratap, mengeluh, bahkan menyalahkan Tuhan. Tapi sebaliknya, ia malah ngomong gini:" Jika lo menghabiskan hidup lo dengan penuh penyesalan dan kepahitan, lo ngecewain diri lo sendiri. Ngecewain para ahli bedah, perawat dan semua orang karena lo gak memberikan apa pun sebagai balasannya. Kebencian bisa menggerogoti lo dan itu emosi yang sia-sia.


Dan lo tahu? Alih-alih tenggelam dalam lautan kepahitan, Simon sekarang malah menjadi seorang penulis, motivator, malah telah menjadi rekan pendiri serta wakil presiden Weston Spirit, sebuah organisasi nirlaba.

Kalau Simon bisa. Kita juga pasti bisa. Apalagi masalah pacar. Cetek Men. Muka hacur lebur aja nggak bikin Simon padam dalam menyongsong masa depan,  Apalagi  cuma kehilangan pacar yang malah bisa tergantikan sama yang lebih baik. (Mari kira berdoa buat jomblo merana semoga bisa segera mendapatkan pasangan. Amin)

Kalau mau kepoin tentang Weston Spirit klik aja www.westonspirit.org.uk


Tulisan ini terinspirasi oleh bukunya Jack Canfield yang The Success Principles lho..



SELANJUTNYA >>

Selasa, 17 Desember 2013

Sukses. Gue pipis sambil lari

Hal absurd yg pernah gue alamin.
Yang pertama. Ini baru semalem. Gue lagi pulang menuju rumah. Jalan kaki. Gue jalan tepat di belakang anak muda. Tiba-tiba dia berenti. Dan... dia langsung pipis di depan gue. Eh sinting. Bisa langsung cepet gitu pipisnya tanpa menghayati dulu. Gue baru ngeh kalo di depan gue adalah anak autis. Gue takut banget. Bukan hanya takut dipipisin, gue takut dia ngikut pulang ke rumah gue. Gue punya pengalaman sama anak autis yang gak pernah berhenti ketawa di depan hidung gue. Hasilnya gue gak boleh pulang dan anak itu maunya main sama gue.


Yang kedua. Kejadian ini di Bandung. Gue lagi naik angkot hijau orange jurusan Caringin. Kebetulan gue duduk samping sopir.  Saat angkot itu berhenti menaikan penumpang, ada bapak-bapak pipis di pohon. Ya pipis di pohon gak aneh sih. Tapi masalahnya dia pipis bukan ke arah pohon, tapi membelakangi pohon, dan ke arah angkot, hasilnya sukses seangkot ngeliat semua senjata saktinya.

Yang ketiga 
Kalo yang ini gue sendiri yang pipis. Waktu itu kejadiannya di Sukabumi. Sumpah saat itu lagi kebelet pipis tingkat kabupaten. Di mana toilet-toilet susah dicari.  Cuma ada kiri kanan jurang. Dan lo tau sendiri nahan pipis adalah hal yang paling gak enak banget. Akhirnya disaat tak tertahankan gue minta temen gue berenti nyetir. Biar gak keliatan orang gue pipis di belakang mobil. Kampreeeettt... lagi enak-enaknya pipis temen gue jalanin mobilnya. Disaat yang bersamaan rombongan mobil bak yang isinya warga yang mau jalan2 menikmati indahnya pelabuhan ratu atau ujung genteng atau entahlah melihat ke arah gue dengan kondisi masih pipis. Tidaaaaaakkk....aku kotor mama..

Nb: kalo diantara pembaca blog ini ada yang ngeliat anak muda keren lagi pipis sambil lari-larian di pinggir jurang, itu bukan gue ya. Atau kalo Anda salah seorang dari rombomgan di dalam mobil bak tersebut, dan mengenali anak muda tersebut...mbak, mbak... mas..mas.. Pak, Pak.. Kita gak kenal kan ya?


Oia kalo kalian punya pengalaman atau pengalaman temen yg kebelet pipis share di comment box ya. ..
SELANJUTNYA >>

Senin, 16 Desember 2013

Cinta Diam-Diam

Sumpah nggak enak banget cinta diam-diam itu. Memendam sendiri perasaan, menutup rapat-rapat kasih sayang yang sebenarnya bisa dicurahkan. Kok bisa cinta diam-diam gitu? Sangat bisa terutama bagi orang-orang yg nggak punya keberanian dalam menyatakan rasa cintanya itu. Atau perasaan takut ditolak dan akhirnya orang yang kita cintai itu menjauh setelah dia tahu kalau kita suka padanya. Duh inilah dilema terbesar dalam mempertahankan suatu hubungan. Berapa banyak orang yang sudah dekat dengan kita akhirnya jaga jarak ,bahkan hilang ditelan bumi setelah dia tahu kalau kita suka kepadanya. Rasa sayang yang  tulus kita ungkapkan malah membuatnya menjauh, dan karena pengalaman inilah yang akhirnya kita memilih untuk cinta diam-diam. Menikmati setiap perasaan indah itu dari sisi gelap. Mengagumi tanpa diketahui. Sampai kapan ini terjadi? Sampai kita berani mengambil resiko-resiko ditolak dan dijauhi.

Sudah jadi pacar dan akhirnya putus pun banyak juga yang akhirnya satu sama lain menjauh. Entahlah lebih nyesek mana dijauhi sebelum atau sesudah pacaran. Bisa dikatakan nggak ada salahnya juga kan menyatakan cinta terpendam walau toh akhirnya jadi jauh atau jadi jaga jarak.

Anggap saja jalan pintas konsep pacaran dan putus. Konsep dimana kebanyakan orang menjauh setelah putus.

Guru saya pernah bilang. Kalau kamu suka sama orang ya sudah nyatakan saja. Bukan salah kamu, kamu suka. Dan bukan salah dia juga bikin kamu suka sama dia. Disini yang penting kejujuran diri kamu sendiri dalam mengungkapkan sebuah perasaan. Selama kamu sukanya secara tulus resiko ditolak atau dijauhi mah bisa tercover.

Gini deh..akhirnya saya menarik manfaat dari nasihat guru itu. Kalau kita tidak menyatakan perasaan sayang kita ke orang yang kita suka, apakah kita bisa jadian. Jelas jawabannya. Nggak. Terus kalau kita sudah menyatakan perasaan kita dan akhirnya ditolak, apakah kita bisa jadian. Sama jawabannya juga nggak.
 Terus kalau posisi kita sama saja antara menyatakan dan tidak menyatakan kenapa juga kita takut untuk menyatakan perasaan ini. Tembak aja. Lebih untung menyatakan toh, sebab kalau kita tidak menyatakan kita sudah luput 100 persen. Kalau menyatakan kan ada kemungkinan diterima. Dan kalau diterima betapa indahnya menjalani suatu hubungan dengan orang-orang yang benar kita sayangi.


SELANJUTNYA >>