Senin, 16 Desember 2013

Cinta Diam-Diam

Sumpah nggak enak banget cinta diam-diam itu. Memendam sendiri perasaan, menutup rapat-rapat kasih sayang yang sebenarnya bisa dicurahkan. Kok bisa cinta diam-diam gitu? Sangat bisa terutama bagi orang-orang yg nggak punya keberanian dalam menyatakan rasa cintanya itu. Atau perasaan takut ditolak dan akhirnya orang yang kita cintai itu menjauh setelah dia tahu kalau kita suka padanya. Duh inilah dilema terbesar dalam mempertahankan suatu hubungan. Berapa banyak orang yang sudah dekat dengan kita akhirnya jaga jarak ,bahkan hilang ditelan bumi setelah dia tahu kalau kita suka kepadanya. Rasa sayang yang  tulus kita ungkapkan malah membuatnya menjauh, dan karena pengalaman inilah yang akhirnya kita memilih untuk cinta diam-diam. Menikmati setiap perasaan indah itu dari sisi gelap. Mengagumi tanpa diketahui. Sampai kapan ini terjadi? Sampai kita berani mengambil resiko-resiko ditolak dan dijauhi.

Sudah jadi pacar dan akhirnya putus pun banyak juga yang akhirnya satu sama lain menjauh. Entahlah lebih nyesek mana dijauhi sebelum atau sesudah pacaran. Bisa dikatakan nggak ada salahnya juga kan menyatakan cinta terpendam walau toh akhirnya jadi jauh atau jadi jaga jarak.

Anggap saja jalan pintas konsep pacaran dan putus. Konsep dimana kebanyakan orang menjauh setelah putus.

Guru saya pernah bilang. Kalau kamu suka sama orang ya sudah nyatakan saja. Bukan salah kamu, kamu suka. Dan bukan salah dia juga bikin kamu suka sama dia. Disini yang penting kejujuran diri kamu sendiri dalam mengungkapkan sebuah perasaan. Selama kamu sukanya secara tulus resiko ditolak atau dijauhi mah bisa tercover.

Gini deh..akhirnya saya menarik manfaat dari nasihat guru itu. Kalau kita tidak menyatakan perasaan sayang kita ke orang yang kita suka, apakah kita bisa jadian. Jelas jawabannya. Nggak. Terus kalau kita sudah menyatakan perasaan kita dan akhirnya ditolak, apakah kita bisa jadian. Sama jawabannya juga nggak.
 Terus kalau posisi kita sama saja antara menyatakan dan tidak menyatakan kenapa juga kita takut untuk menyatakan perasaan ini. Tembak aja. Lebih untung menyatakan toh, sebab kalau kita tidak menyatakan kita sudah luput 100 persen. Kalau menyatakan kan ada kemungkinan diterima. Dan kalau diterima betapa indahnya menjalani suatu hubungan dengan orang-orang yang benar kita sayangi.


2 komentar :

  1. Hendri Fahrezi Akli mengatakan...

    "Kita ga bisa memaksakan perasaan orang lain biar suka sama kita. Yang bisa kita lakukan cuma merelakan, berharap agar dia bahagia" wkwkwkw nice post bro! Visit balik ya: hendrifahrezi.blogspot.com

  2. Ahmad Bhadick mengatakan...

    Memang gak boleh memaksakan. Tp klo layak diperjuangkan knp nggak?

    Sudah. Keren blognya. Bahasanya bloger banget.

Posting Komentar