Jumat, 07 Juni 2013

Kumpul bareng teman SMA lagi


Dua hari yang lalu saya berkumpul dengan beberapa sahabat lama di Junction. Bukan tidak ada alasan kenapa akhirnya kita berkumpul, setelah sekian lama satu sama lain bergelut terhadap kesibukan masing-masing (secara buat bertemu berlima rasanya sesulit menyatukan teman satu angkatan dalam sebuah reuni. Mengatur acara untuk sekedar ngobrol bareng sama rumitnya dengan persiapan sebuah perhelatan besar. Harus diperhitungkan matang-matang. Tempatnya, waktunya, durasinya)

Sewaktu SMA dulu, kami selalu bertemu kapan saja. Dalam keadaan cabut sekolah (kita pernah cabut sekolah cuma buat nonton bioskop di Blok M Plaza. Nontonnya berasa seru kalo ada perjuangan seperti itu), dalam studio musik (dulu kita gencar banget ngeband sana-sini. Hal yang paling sukses adalah kita berhasil manggung saat wisuda SMA lengkap dengan seragam paskibra. Itu pun senar gitar saya sempat putus), dalam rumah salah satu dari kami (curhatin pacar atau gebetan satu sama lain. Dan sayalah yang sering ngabisin makanan demi perbaikan gizi).Tapi kalau sekarang? Jangan harap.

Pertemuan dua hari yang lalu pun terlaksana karena salah satu dari kami ada yang tengah berulang tahun. Angkanya pun mengejutkan. Ya, kita sudah tidak muda lagi, kita sudah memang bukan anak ingusan yang hobinya cekakak-cekikikan di tangga-tangga Mal. Tapi rasanya seragam SMA masih melek aja di tubuh, ketika berkumpul seperti itu. Tentu dengan isi otak yang sedikit dewasa. Ya, kita sekarang sibuk ngomongin soal pernikahan ketimbang soal gebetan. Ngomongin soal berapa dana gedung ini dan itu. Curhatan kita memang tampak lebih serius apalagi ketika salah satu diantara kami ngebahas gimana sulitnya menjaga hati setelah pernikahan. Dan sayalah orang yang sok tahu, padahal jelas-jelas diantara kami berlima, saya lah yang sendirian jomblo. Saya memang jago dalam teori, tapi sabahat-sahabat saya ini tentu tidak hanya sekedar itu.

Jadi, bisa jadi teori saya benar, tetapi pengalaman lah yang membuktikan. Oleh karena itu saya mengumpulkan teori-teori itu dari pengalaman mereka. Saya nggak mau repot untuk mengalami hal-hal yang saya tidak inginkan dengan cara mempelajari pengalaman buruk orang lain.  

0 komentar :

Posting Komentar