Rabu, 26 Juni 2013

Saya Melihat Pelajar Ciuman


Saja baru saja melihat anak SMP ciuman! Di atas jembatan tol!

Malam itu saya mengendarai sepeda motor bebek menuju Cilangkap dari arah Cibubur Junction. Untuk lebih dekat ke tempat tujuan saya memilih lewat Munjul. Ketika saya melewati jembatan Tol Jagorawi saya melihat dua anak SMP ciuman penuh agresif di atas jembatan remang-remang itu. Saya sempat memberi klakson lumayan keras dan saya yakin mereka dengar, tapi sia-sia, saya malah dikacangin. Mereka terus melakukan aksi sintingnya itu. Kissing di atas motor.

Di jembatan? Dipinggir jalan raya? Hey!!  Ini sudah sinting!
Apa sih yang menyebabkan rasa malu itu hilang di otak-otak generasi bangsa ini.

Dua hari sebelumnya ketika saya sedang menyerup es kelapa muda, dua anak SMA lengkap dengan seragam sekolahnya juga tengah asyik bermesraan. Rangkulan, kissing jidat, dan berfoto mesrah. Sungguh pemandangan yang tidak baik buat orang jomblo macam saya. Ada rasa envy, ngiri sekaligus miris.
Yang membuat envy dan ngiri; Ketika zaman saya sekolah dulu, jangankan untuk melakukan kissing dan rangkulan semacam itu, untuk pegangan tangan saja risihnya setengah mati. Khawatir sampai rumah saya diceramahi karena ada yang melapor tadi si Ahmad lagi gandengan tangan di Mall, atau di sekolah saya dipanggil karena ada guru yang melihat aksi gandengan tangan saya itu. Rasa khawatir semacam itulah yang akhirnya saya mencari aman dan nggak melakukan hal yang memalukan seperti itu.

Tapi anak-anak zaman sekarang? Wih sungguh beruntung (ini tentu bukan makna sesungguhnya) rasa malu telah hilang seiring datangnya perubahan edan dan sinting ini. Zaman dimana orang lebih bangga terhadap maksiat ketimbang perbuatan baik yang kerap di gunjing orang sok suci. Hmmmm... Naudzubillah

Seorang teman bercerita: Sekarang itu bukan lagi eranya pelajar tawuran. Jarang pelajar tawuran. Sekarang eranya maksiat. Banyak pelajar maksiat.

Pernyataan sinting teman itu terpaksa saya iyakan, mengingat saya mendapat data (ini belum jelas kebenarannya) di Ciracas Jakarta Timur ada sekitar 21% pelajar SMP sudah tidak virgin. Ini sungguh membuat miris dan mual perut saya.
 
Saya sedih kalau ternyata (mudah-mudahan tidak benar) memang kenyataannya seperti itu.
Apa yang dirasakan orang tua mereka jika mendapati anak-anaknya dalam kondisi seperti itu. Terus bagimana masa depan mereka. (duh tahu apa saya). Apa perempuan nggak virgin itu sudah biasa? Kalau saya ibaratkan barang. Barang yang masih disegel itu jauh lebih mahal. Barang yang terbungkus rapih jauh lebih ekslusif..
  
Semoga kita dapat melakukan yang terbaik, serta dihindarkan dari perbuatan yang sulit untuk kita keluar kalau hal itu menimpah kita.

Semoga bisa menghindari seks bebas, narkoba dan segala bentuk hal-hal menghancurkan diri, bangsa dan negara.

Salam Damai!!


3 komentar :

  1. elisa batsyeba gultom mengatakan...

    zaman sekarang emang gilak kaa!! baca aja nih http://www.facebook.com/photo.php?fbid=557863320926116&set=a.196079973771121.48242.100001073586582&type=1&theater.

  2. Ahmad Bhadick mengatakan...

    Oke! Segera ke tkp..

  3. Unknown mengatakan...

    Kok serem bgt ya kaaa

Posting Komentar