Senin, 31 Desember 2012

Manfaat Sayur dan Buah dalam Kehidupan

Wih, dari judulnya aja serius banget kayanya gue. Tapi demi kesehatan kenapa harus main-main? Iya toh? Iya toh?

Nih simak ya!!!

===================================
Tahukah Anda bahwa 71 % planet bumi ini ditutupi air? Wih keren kan gue bisa tau? *Turunin kaca mata, rapihin rambut*

(Psstt...jangan bilang-bilang kalau gue nyari di WIKIPEDIA ). Jiaahh

Dan tahukah Anda delapan puluh persen tubuh kita juga terdiri dari air? Woww!! *pok, pok, pok
Pantes kalau lagi di kelas izin pipis mulu ke kamar mandi.
Terus? Terus?
Udah. Gue cuma mau ngasih tau gitu doang. Jedaaaaarrr!!!

Nggak lah.

Nah karena tubuh kita itu terdiri dari banyak air, makanya para pakar kesehatan kaya dokter, nyaranin kita untuk minum delapan hingga dua belas gelas perhari. Iya gak?? Nah itu untuk membersihkan sistem dalam tubuh kita katanya. Biar mencegah batu ginjal juga.

Tapi masalahnya.....
Sebagian air udah banyak yang gak bagus bos. (Apalagi Jakarta, rumah pada dempet-dempet, spiteng bisa jadi nggak dalam jarak yang normal hingga kurang dari sepuluh meter dari sumur). Kemungkinan besar mengandung klorin, fluoride, mineral, dan zat-zat beracun lainnya.
Hasil penelusuran gue (Ya, di internet pastinya. Gak mungkin gali lobang. Apalagi dipinggiran jalan. Bikin maceeet) orang yang meminum air yang mengadung klorin sampe resiko terkena kangker kandung kemi, usus besar, dan dubur gede banget lho. Serius? Serius. Nih lo cek aja di sini

Nah minum air suling biasanya bagus. Cuma? Duh apa lagi?
Kita nggak mungkin membersihkan sistem tubuh dengan minum air sebanyak itu. Bukankah yang paling enak minum itu ketika haus? Tubuh kita tau kok kapan kita butuh air kapan nggak, dengan sinyal rasa haus tadi tentunya. Mmm.. daripada maksain diri minum air sebanyak itu, kenapa nggak coba dengan makan-makanan alami yang kaya akan air. Buah-buahan misalnya, atau sayur-sayuran mungkin.
 Alasannya?

Coba deh liat, hewan-hewan yang paling besar dan berkuasa di alam ini. Mereka itu semuanya herbivora lho.(Yang klo pelajaran biologi tidur, pasti gak tau herbivora. Nih intip di Sini )

Gorila, gajah, badik, eh badak maksuknya, hewan-hewan tersebut merupakan hewan pemakan tumbuh-tumbuhan, dan asal tau aja nih, hewan-hewan itu usianya lebih panjang ketimbang hewan karnivora, tuh keren kan.
Coba liat burung pemakan bangkai! Tau gak kenapa bentuknya mengerikan kaya gitu? Karena dia jarang makan-makanan kaya akan air. Dan kalau muka lo mengerikan juga(coba deh ngaca) bisa jadi karena lo jarang makan-makanan yang kaya akan air *liat cermin* Yaoloh


Jadi inti tulisan ini adalah minumlah air secukupnya dan rajin-rajinlah makan buah dan sayuran. Hayo yang gak suka sayuran siapa? Coba deh tips ini. Mulai banyakin makan buah dan sayur. Dan rasakan manfaatnya.

Oke? Oke?
SELANJUTNYA >>

Jumat, 28 Desember 2012

Saksi Bisu Kejadian Masa Lalu


Tulisan ini dibuat berdasarkan kisah nyata. Semua kejadian memang benar adanya. Namun kronologi dan penanggalan catatan ini tidak sepenuhnya bisa dipercaya karena semua ditulis berdasarkan ingatan sang penulis semata. 

Dua puluh tujuh Juni Seribu Sembilan Ratus Sembilan Puluh Sembilan
Gue pernah menjajakan jasa ojek payung di sebuah terminal Kampung Rambutan. Ini ikut-ikutan teman rumah. Ya, rumah kita nggak jauh dari terminal. Jasa ojek payung terbuka lebar untuk para pengangguran, khususnya gue yang lagi liburan sekolah waktu itu. Seorang ibu memanggil gue sembari memegang kepalanya di bawah guyuran hujan. Gue senang karena bakal dapat duit. Si ibu mengajak gue untuk membeli buah-buahan sebentar. Gue ngikutin dari belakang. Dia mengeluarkan uang dari dompetnya untuk membayar buah-buahan itu. Selesai beli buah kita jalan lagi menuju ruang tunggu terminal itu. Posisi gue masih di belakangnya. Tiba-tiba seseorang menodongkan pisaunya tepat di perut gue. Jantung gue mencelos, badan gue gemeter. Pisau itu terasa menembus baju gue yang basah. Pisau itu lebih dingin menyentuh perut ketimbang hujan yang deras rasanya. "Ya Tuhan apa yang diharapkan penodong ini dari saya?' Dia memberi isyarat yang cukup gue pahami. Ternyata dia gak sendiri. Temannya dengan tangkas merogoh tas Si ibu yang berisi dompet. Astaga...! Si Ibu lupa menutup kembali tasnya. Gue sempat terpekik. Tangan penodong itu dengan cepat menyekap mulut gue. Gue pasrah. Setelah itu mereka pergi. Dan gue tetap membisu penuh ketakutan. Si ibu merogoh tasnya untuk mengambil dompet. Dia mau memberi gue  uang. Gue udah tau apa yang bakal terjadi. Tapi gue tetap membisu. Setelah dipastikan dompetnya hilang, dia menangis histeris, jatuh lemas di sebuah lantai terminal itu. Orang-orang mengantar Si ibu untuk menuju pos polisi di terminal itu. Gue melipat payung, terus pulang, dan nangis di bawah bantal. Tidaaaaaaakkk

Delapan Belas Maret Dua Ribu Lima
Berangkat kuliah naik bis. Kondisi bis penuh sesak dengan orang-orang, baik yang mau kerja maupun yang mau kuliah. Pas di dalam bis gue berdiri di belakang dengan posisi tangan bergelantungan. Nggak, gak kaya monyet kok. Setelah beberapa meter bis itu jalan, ada tiga orang naik, lalu berdiri tepat di samping gue. Satu orang membawa tas, kayanya sih anak kuliahan. Di tengah perjalanan satu orang dari mereka mepet yang membawa tas tadi. Gue ngeliat yang satu lagi membuka resleting tas mahasiswa itu, dan mengambil handphone berwarna kuning dari dalamnya. Gue dipelototin salah seorang dari mereka. Gue diem hanya menelan ludah, lalu gigit-gigit jok bis itu penuh ketidak berdayaan.

Dua April Dua Ribu Tujuh
Gue janjian sama teman di Depok. Jam tiga sore gue berangkat naik angkot merah dari terminal Kampung Rambutan. Kondisi angkot nggak begitu penuh. Ada tiga orang cowok dan satu orang ibu-ibu. Gue duduk di pojok dekat kaca belakang. Satu orang mengeluarkan brosur menawarkan ke semua penumpang. Gue ambil brosur itu. Tiba-tiba pembagi brosur itu memijet seorang bapak yang duduk persis di dekat pintu. Si bapak menolak. Pembagi brosur ini memaksa. Anjrit...! ada seseorang di sebelah bapak itu merogoh kantong bajunya, mengambil handphone dari dalamnya. Bapak itu pasti konsen sama kakinya yang kesakitan dipijet. Gue langsung melihat ke langit-langit angkot  ketika salah satu dari pencopet melirik gue.


Gilaaaaaaaaaaaaa.... ! ! ! Nggak enak banget kan posisi gue. Gue emang pengecut, nggak guna. Tapi ini bukan nggak beralasan kawan. Gue masih trauma sama kejadian tahun 1998, dimana saat gue pulang sekolah ada orang dibakar hidup-hidup lantaran diteriakin copet padahal dia bukan copet. Dan ngeliat badannya yang gosong kaya kepiting rebus, sukses bikin gue nggak nafsu makan selama seminggu.  Nah gara-gara kejadian itu kepengecutan gue untuk neriakin copet betambah seribu persen. Dan gue bukan orang yang nggak punya hati melihat kejadian-kejadian di atas tanpa dosa.  Hati gue menangis Men, merintih. Halah lebay. Tapi beneran, gue merasa berdosa.

Tapi okelah, Gue kepingin temen-temen yang baca postingan ini berkomentar, dan minta pendapat kalian, bagaimana kalau kejadian-kejadian yang gue alamni di atas menimpah sama lo-lo semua. Lo bakal teriak atau diam bego kaya gue. Atau lo punya cara tersindiri? Sok atuh bagi-bagi...
SELANJUTNYA >>

Rabu, 26 Desember 2012

KEBON RAYA BOGOR. Misteri Jembatan Cinta




Ada yang tau gak gambar di atas jembatan apa?

Menurut mitos, konon jika ada sepasang kekasih berjalan menyebrangi jembatan tersebut, katanya sih, hubungan percintaannya nggak akan awet. Alias putus. Begitu juga sebaliknya, jika ada seseorang berjalan menyebarangi jembatan tersebut, entah sama temennya, entah gebetannya, atau pembantunya bisa jadi, kalau mereka jadian, katanya mereka akan langgeng, bahkan sampai ke jenjang pernikahan. Wih..keren kan? Si Sumi bisa dapet majikan tajir nih kayaknya.

Ya, orang-orang sering menyebutnya jembatan cinta. Bridge of love. Halah gaya. Ada juga yang bilang itu jembatan merah. Tau nggak kenapa disebut jembatan merah? Ya iyalah, karena jembatannya berwarna merah. Nenek-nenek ngesot juga tau.(Tapi katanya ada sejarahnya juga sih kenapa disebut jembatan merah. Silahkan cari tau sendiri deh)

Jembatan ini terletak di dalam Kebun Raya Bogor. Lokasinya bersebrangan dengan kompleks makan permaisuri Prabu Siliwingi. Kesan saat melihat kompleks pemakaman itu adalah seperti melihat sisa-sisa kejayaan masa lalu. Seperti mengungkit masa emas yang terlupakan. Seperti mencicipi sesuatu yang telah usang. Kesan ini diperkuat oleh pohon-pohon tua yang super besar di area itu. 

Ternyata banyak sejarah yang tersimpan di kebun raksasa tersebut jika kita mau mengalinya. Banyak mitos-mitos berseliwuran di sana. Tapi sudahlah, terlalu banyak tulisan lain yang membahas soal itu. Kayanya buah pikiran yang dikeluarin sama otak gue sangat memprihatikan. Banyak orang-orang hebat di luaran sana yang bisa memaparkannya secara lebih detail, tajam dan terpercaya. Mereka bahkan dapat mengulasnya setajam..... SILET!!

Gue justru lebih tertarik mengamati orang-orang yang berlalu lalang dan makan di area kebun raksasa itu. Sambil gelaran tiker, bercengkrama bersama keluarga adalah pemandangan yang kadang bikin gue envy. Gue nggak pernah kaya gitu Sob (Ups curhat colongan). Bukan soal makan pastinya. Bukan soal Kebun Raya juga tentunya. You know lah. Kebun Raya? Itu kan basi banget. Mungkin atas dasar kebersamaan dan keromantisan bersama keluarga semua kebasian dan kejenuhan di dalam kebun itu (cuma ada lapangan gede dan pohon-pohon tua doang, Men) dapat terkikis seiring senyum si buyung sambil berlarian, gelak tawa si upik sambil meniupkan balon sabunnya, celoteh ayah, bahkan candaan si ibu, koki terbaik keluarga yang dahsyat itu. Duh gak semua keluarga bisa seharmonis itu pastinya.

Ini brilian. Gak mesti ke restoran mahal untuk sekedar lunch bersama keluarga yang kadang bisa ngeluarin kocek lumayan besar. Cukup beli tiket yang super murah meriah, bawa bekal makanan dari rumah, gelar tiker selebar-lebarnya, lepas alas kaki lalu bersila, wihh santap deh makanan yang sudah disiapkan sang koki terbaik bernama ibu. Ya hal itu yang kadang membuat gue envy se envy envy nya, apalagi ketika melihat seorang ibu dengan tekun memasukan makanan ke piring-piring plastik milik mereka. *meratap di bawah pohon

Oke. Stop!
Sekarang apa yang gue lakuin di tempat yang isinya cuma pohon-pohon gede dan tua itu. Dan lebih banyak terlihat acara makan-makan dan kumpul-kumpul keluarga? Yang pasti gue berkunjung ke tempat itu nggak sama keluarga gue apalagi pasangan. Gue terjebak sama plesirannya temen-temen kelas kuliah. Plesiran? Ke Kebun Raya?

Sebenarnya ini acara kelas yang kita udah buat saat awal kuliah dulu. Bukan sekedar jalan-jalan biasa. Kita ada pertemuan rutin setiap setahun sekali dengan berkeliling ke tempat-tempat wisata yang mungkin bukan sekedar hanya untuk melihat ada apa yang menarik di tempat tersebut. Tapi karena kita butuh tempat yang super murah meriah, malah kalau bisa gratisan. Jiahahaha.

Ragunan, Taman Mini, Kota Tua, dan Kebun Raya adalah sederetan tempat yang pernah kita kunjungi untuk acara tahunan kelas kita. Pernah juga sih ke Ujung Genteng Sukabumi serta ber arung jeram ria di jalur Citarik. Ya, tergantung kocek kita juga sih, kalau mencukupi, kenapa nggak ambil tempat yang bagus sekalian.

Awal kuliah pertemuan rutin ini lebih banyak di rumah-rumah. Masing-masing rumah kita dapat jatah untuk ketempatan. Dan sampe saat ini rumah gue doang yang belum ketempatan. Hehe gue emang gak mau rugi. Gak Man, rumah gue gak cukup untuk menampung mereka sebanyak itu.

Nah, semenjak ada yang lulus kuliah, dan masing-masing dari kita sudah pada sibuk, bahkan ada juga yang sudah menikah, jadi acara pertemuan rutin itu sekarang susah untuk digelar di rumah kita masing-masing. Tempat-tempat super murah meriah semacam itu lah alternative kita untuk ketemu setiap tahun. Itulah kenapa gue akhirnya bisa berada di Kebun Raya Bogor ini. Bisa mengambil gambar jembatan yang penuh sejarah itu, bahkan loncat-loncatan ketika temen-temen gue nyebrang di atasnya lebih dari sepuluh orang. Wah kalau jembatannya rubuh lantaran gue loncat-loncat di atasnya, gue bisa masuk dalam sejarah berikutnya kelak.
(Ini Danu temen gue. Dia sepertinya lagi berhayal membayangkan gebetannya biar bisa lewat jembatan ini berduaan. Dan bener aja, setelah nggak beberapa lama dari acara kita ini, akhirnya dia menikah. Hehe bukan karena jembatan kalee. Dia nikah karena emang udah berjodoh. "Sori Om gue gak dateng ke acara lo, soalnya lagi sakit waktu itu. hik..hik.")

  

Paling gak kalau jembatannya rubuh, udah nggak ada lagi alasan seseorang putus sama pasangan dikaitkan sama jembatan tersebut. Kasian, jembatan kok sering disalahin, padahal dia sudah membantu banyak orang untuk menyebrang sungai yang penuh batu-batu besar di bawahnya.
Putus cinta bukan semata-mata karena jembatan. Kalau putus ya, putus aja. Itu bukan karena jembatan, tapi karena adanya kesepakatan. Ya, kesepakatan satu sama lain untuk putus 

Kalau hubungan kepingin langgeng, ya berhentilah mengekang pasangan. Jangan ngatur pasangan seenak jidat. Belajarlah setia, nggak selingkuh, dan  nggak bikin ilfil tentunya.

Buang juga curiga yang terlalu berlebihan. Karena dalam suatu hubungan butuh yang namanya saling pengetian satu sama lain. Wih otak gue ke hack sama Pak Mario Tegu ini.

Doa gue buat kalian. Semoga yang belum dapet jodoh segera mendapatkannya. Dan yang sudah dapet jodoh semoga bisa mempertahankannya sampe hanyat udah gak di kandung badan. Merdeka!!

SELANJUTNYA >>

Selasa, 25 Desember 2012

Jakarta ketika Banjir

Kita tahu akhir-akhir ini Jakarta lagi sering banget banjir. Semua pemberitaan isinya seputar banjir. Baik media cetak maupun media elektronik mengulas masalah banjir. Belum lagi pemberitaan di sosial media seperti twitter dan facebook yang keseringan lebih update dari kedua media itu, nggak luput juga memberitakan banjir. Tidaaaakkk...

Sebab gue adalah orang yang paling merasa gimana gitu kalau ada banjir. Merasa paling sengsara di dunia. Hihi..lebay.

Yang pasti gue repot kalau banjir datang. Beneran. Gue mesti angkat semua barang-barang penting yang ada di rumah ke tempat yang lebih tinggi. Nyiapin perahu karet, alat-alat selam seperti control device, booties, kompas, dan silinder. Halah dua kali lebay.

Belum lagi ternyata ketika banjir posisi gue lagi di luar. Entah lagi ngajar, entah lagi nongkrong sama temen-temen. Motor terpaksa gue titipin ke tetangga yang nggak kena banjir.

Di posting sebelumnya gue udah ceritain betapa nggak enaknya ketika banjir posisi gue lagi di rumah. Sampe begadang-begadang. Takut ketika tidur gue nganyut, dan bangun-bangun, sudah di laut. hoho.. (Intinya gue nggak akan pernah bisa tidur kalau banjir udah selutut di dalam rumah gue. Parah kan?)

Nah, sekarang ini  izinkan gue bercerita ketika gue lagi di luar rumah saat banjir. Ternyata banjir itu gak hanya ngerepotin gue di rumah, tapi juga di luar rumah. *Banyak-banyak berdoa kayanya.

Saat itu gue baru pulang dari Cavana sebuah kafe di Semanggi. Memang sedari sore cuaca lagi nggak bersahabat, hujan mengguyur lebat, haduu tobat. Tapi karena gue sudah janjian sama orang di sana,  mau gak mau, terpaksa gue meluncur juga ke sana.

Singkat cerita, pas gue pulang dari Cavana, gue kejebak banjir di daerah Condet. Ini pasti gara-gara hujan seharian gak kunjung redah. Atau bisa juga Bogor yang begitu rajin mengirimkan paket banjirnya ke Jakarta, sehingga sungai Ciliwung harus dengan senang hati meluapkan airnya ke daerah yang dilaluinya, termasuk Condet.

Gue terpaku sejenak memandang banjir. Iya itu gue lagi mikir.

Kondisi malam semakin larut. (Eh, bukan malam tapi udah masuk pagi. Udah jam 2 kalau gak salah). Nggak mungkin menerjang banjir. Kalau motor gue mogok bisa lebih gawat lagi, rumah gue masih jauh. Dan gue ogah dorong motor sampe rumah, yang masih beberapa kilo lagi dari sini.

Oke deh, gue putar balik.

Baru aja gue mau putar balik, eh ada motor yang kebetulan juga lewat. Dia sempat berhenti sebentar memandang banjir, terus membelokan motornya ke sebuah gang kecil tanpa ragu.

Brilian, pasti bapak itu tahu jalan tikus untuk menghidari banjir.

Gue nggak mau banyak mikir. Takut keburu jauh juga tuh si Bapak. Gue ngikutin motor itu masuk gang..

Dia belok ke kiri, gue belok ke kiri. Dia belok ke kanak, gue juga belok ke kanan. Dia ngisi bensin, gue.. (Eh, gila. Mana ada bom bensin). Terus gue ngikutin bapak itu sampe gue sendiri gak tau di mana, siapa dia, siapa saya, siapa Anda. Kenapa Anda mau baca postingan ini.

Terus gue ngikutin bapak itu. Tapi kok gak keluar-keluar ke jalan raya ya? Di manakah jalan raya? Gue mulai panik, pipis dicelana..

 Balik malah tambah gak mungkin. Udah jauuuuuhhh..

 Bismillah.
Gue terus ngikutin bapak itu. Sepertinya dia sadar kalau gue ngikutin dia dari belakang. Dia melirik spion dan mempercepat motornya. Hadoo, pasti gue dikira orang jahat lagi. Gak, Pak, Terus..terus jalan. Jangan hiraukan saya, segera temukan jalan raya.

Dia depan sebuah rumah bapak itu berhenti. Gue bengong. Jantung gue mencelos ke luar.
Dia membuka helmnya. Gue merinding.
Gue turunkan gas motor dan menginjak rem pelan-pelan. Berhenti tepat di sebelahnya.

Malam makin dingin. Angin berhembus pelan menyentuh leher belakang gue yang semakin merinding.
Daerah itu begitu sepi seperti kota mati. Sesekali kelelawar berkelebat di atas kepala. Bulan hanya separuh nampak. Gue coba membuka mulut yang terasa berat terkunci

"Kok, berhenti, Pak?" gue sedikit lirih

"Ini rumah saya, Mas. Mas mau ke mana?"

Damn... (lagu 'You Raise Me Up' nya Josh Groban terdengar  miris di alam raya)

Ternyata gue ngikutin orang yang salah. Bapak ini mau pulang. Bukan ngindarin banjir. Siakeeeeeeeeeeeeee!!! *guling-gulingan di tanah

Oke. Sekarang gue harus berpikir lebih berat. Gue harus nemuin jalan pulang. Gila, udah terlalu jauh gue masuk gang. Belum lagi belokannya (kiri kanan doang sih, tapi banyaaaak)

Rasanya mendingan gue mikir ngerjain soal matematika yang susah ketimbang nginget jalan pulang. Gue nggak punya peta, terpaksa feeling gue bermain di sini.  Tadi kayaknya ke kiri, terus ke kanan, terus belok lagi ke kanan, terus ke kanan lagi, baru ke kiri , kiri lagi, lurus, belok... Syuliiiiiiiitttttt..

Entah berapa lama gue nyasar di derah itu. Untungnya ada tukang nasi goreng yang baik hati dan tidak sombong. Dia ngasih tau jalan raya terdekat. Gue dorong gerobak, abangnya naik motor. Gue naik motor abangnya naik gerobak, eh dorong gerobak. Hihihi...

Horeeeeyy.....sampe rumah juga akhirnya, walau sempat jadi jombi. Ngacak-ngacak dapur, mungutin cabe di tempat sampah, buat bikin mie rebus...Mantapnya mie rasa kari ayam!!! Uenaaakkk!!!
SELANJUTNYA >>

Senin, 24 Desember 2012

BANDUNG

Yap. Gue ke Bandung...

"Sama siapa lo ke Bandung?"
"Berdua sama temen"
 "Berdua doang?"
"Iya. Orang cuma mau buat jaket doang, kok. Ngapain juga se-RT"

"Dibayarin??"

Damn...

Gak segitunya juga kali. Masa segalanya penuh dengan gratisan. Gue emang selalu ada dibarisan depan kalau berbicara gratisan. Tapi gak senista itu juga kali. *Banting tisu*
Gue cukup tahu diri dalam menempatkan, mana yang mesti digratisin dan mana yang perlu ada kompensasinya.

Oke. Lupakan dulu orang-orang semcam itu, orang-orang yang kerap kali memicingkan matanya atas kemampuan yang kita miliki. Kita segera simpulkan saja, orang-orang semacam itu kadang hanya sirik belaka.

Mending ikut gue. Ke Bandung. Oke Klik Judulnya ya!!

SELANJUTNYA >>

Minggu, 23 Desember 2012

Tips mengatasi patah hati ala bhadik

Eh kali ini gue mau share tentang bagaimana cara mengatasi patah hati. Bukan karena gue jago atau ahlinya dalam bidang ini. Gue share sama kalian semata-mata karena gue sering ada diposisi seperti itu (patah hati) *maaf curhat colongan

Siapapun di dunia ini ogah rasanya kalau sampe harus sakit hati. Apalagi sampe berlarut-larut terjerembab di dalamnya. 'Ranting pun tak ingin patah' itu kata penggalan sebuah lagu. Aduh kuno banget penggalan lagu yang gue pilih.

Ya. Ranting aja nggak kepingin patah, apa lagi hati manusia. Iya gak sih? Dan kalau itu terjadi sakit rasanya. hohoho....*nusuk-nusuk diri sendiri

"Gue udah coba setia nggak selingguh di sini, eh ternyata dia udah punya pacar baru di sana" (seorang temen cowok curhat penuh keharuan. Dan gue dengerin dengan seksama sembari sesekali ngelap ingus saking terharunya)

"Rasanya tuh seperti ada balok yang dihantam ke hulu hati. Kita putus gitu aja. Padahal kita udah jadian selama 5 tahun" (seorang temen wanita curhat ke gue dengan....sumpah menyebalkan. Lama banget endingnya. Syukur deh semua makanan di kafe itu dia yang bayar. Hehe gue emang nggak mau rugi)


"Eh, gue udeh seribu cara nembak tuh cewek, tapi  dia malah dua ribu cara nolak gue" (Ini gue yang curhat, bukan temen gue. Tidaaaaaakkkk)

Ya, tapi gitu deh. Sakit. Apa pun bentuk perlakukannya, kayaknya rasanya sama aja di hati kita yang tersakiti. Perih.

Nah untuk itu. Untuk pengalaman temen-temen gue yang membiru haru, sekaligus gue yang nggak kalah biru-biru, disekujur tubuh malah, sampe ke paha-paha. Duh apa sih...

Saatnya gue membagi trik cantik dan menarik untuk mengatasi permasalahan semua yang mengenai permasalahan hati. Yuk, kita mulai aja

Yang pertama nih, klo kita sedang patah hati. Tumpahkan aja semua permasalahan lo, baik ke orang-orang yang lo percaya atau ke ahlinya malah. Kalau lo emang lagi nggak butuh solusi. Bilang aja terus terang. Kadang ada orang curhat cuma kepingin didengerin aja. Gak butuh solusi.

"Menurut lo gue harus gimana ya Kak?"

"Cuekin aja. Nanti juga diem sendiri"

"Tapi kan Kak, gue selalu ketemu dia. Susah kayaknya"

"Ya, gak masalah. Anggap aja nggak ada"

"Tapi susah Kak, beneran deh"

"Udah di coba belum?"

"Belum sih, yang tapi gitu deh, pasti susah"

Terussssss sampe kiamat. Gak kelar-kelar nih omongan.

Ya, gitu sebenernya nih orang gak lagi butuh solusi. Dia hanya butuh didengerin. Walaupun ada kata "Menurut lo gimana?" Halah...Beneran itu orang cuma butuh didengerin.

Tapi kalau lo nggak percaya sama orang. Ya, menurut gue yang aman adalah curhat di diary kaya yang gue lakuin jaman SD dulu. Dicuekin, nulis di diary. Di kasih senyum, nulis di diary. Salah makan, nulis di diary. Sampe-sampe gue diare beneran gar a-gara emang bener salah makan.

Ya, pokoknya gitu deh. Keluarkan semua uneg-uneg sama eneg-eneg lo semua ke orang lain atau tempat curhat yang bisa lo percaya. Atau tadi diary si buku curhatan. Bukan buku hutang apalagi buku tabungan. Dijamin, plong walau gak ada solusi sama sekali pun.

Nah yang kedua nih, kalau lo lagi patah hati, cepet-cepet deh buang tuh semua lagi galau lo. Bukan malah bener, malah nambah galau. Lagi patah hati malah denger lagu Cakra Khan, eh dijamin gak move on-move on deh. Mending singkirin dulu lagu Cakra Khan nya. Setel lagu "Let's Go" nya Yelawolf featuring Twista, Busta Rhmes & Lil Jon dijamin jijingkrakan deh kamyu. Atau nggak puter lagunya Simple Plan yang Summer Paradise lumayan ringan tapi tetep riang. Oke-oke setuju singkirin dulu lagu galau?

Nah yang terakhir nih. Boleh juga tonton film-film yang membuat lo semangat. Jangan film-film yang bikin nambah sedih. Lagi patah hati nonotn film tentang patah hati. Duh ke laut aja sono, ngambang ke seok-seok ombak dan kehantam karang.  Udah banyak kok film-film bagus sekarang. Dan banyak pula bajakannya. Eh ini gak bener. Jangan ditiru kalau gak lagi kepepet-kepepet banget. Hehe..

Oke-oke?

Semoga yang hatinya sedang patah tersambung kembali.

Kalau ada sebuah pilihan baik kenapa kita tidak memilihnya.

Patah hati? Cari hati yang lain.

Nb: Gue siap nerima reparasi hati-hati kalian yang terluka. *Eh ini khusus cewek..Jiahahaha.....
SELANJUTNYA >>

Begadang jangan begadang kalau tiada banjirnya

Malem ini gue bener-bener gak tidur. Bukan karena insomnia atau karena banyak nyamuk di kamar gue. Tapi masalah klise yang sudah biasa dalam lingkungan gue. Banjir. Ya. Rumah gue kebanjiran. Iya, banjir. Tuh udah nongol di depan rumah. Tapi belum masuk aja. Tapi tetep, gue nggak tenang, khawatir dia masuk secara tiba-tiba. Terus dengan semena-mena bikin seisi rumah kerendam.(Emang kalo lo nggak tidur tuh air gak masuk?).


Maka dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, semoga saya nggak tepar besok. Dan Malam ini dengan semangat 45 x 2 juga tetep terjaga hingga sepagi ini (ini gue lirik jam udah pukul 03.37). Mata sebenernya sudah ingin cepet-cepet ngajak tidur, tapi rasa khawatir malah mengalahkan segalanya. Mengalahkan rasa kantuk, mengalahkan, rasa lapar, pokoknya ngalahin gue ini itu deh. Dengan ditemani laptop dan air putih anget(iya, gue lupa masok makanan sama minuman seger yang mungkin bisa bikin gue lebih fresh. Tapi sudahlah, belum rezeki) gue coba nulis posting ini. Sebenernya ingin curhat lebih dalem lagi sampe nangis bombay atau bikin mata semblek. Tapi gue kawatir udah kejer gitu nggak ada yang baca curhatan gue ini, jadinya begini deh tulisan gue. Gaje segaje gajenya. 

Tapi lumayan lah tulisan ini bisa membunuh waktu dengan cara sadis. Gimana gak sadis, nulis gini aja butuh waktu ampe pagi. hahaha lebay. 

Jadi inti tulisan gue adalah beruntung kalian yang gak pernah ngerasain banjir di rumah-rumah kalian. Kalian bisa tidur dengan damai, nungging, ngiler, bebas deh pokonya. 

Banyak-banyaklah bersyukur. Bukankah hidup itu sepenuhnya kalau bisa dihadirkan rasa syukur. Banyak sekali pemicu-pemicu syukur yang bisa kita dapat. Contohnya gue kebajiran lo gak. Jadi lo bisa bersyukur. Gue begadang sampe pagi, lo bisa tidur sampe pagi juga. Jadi ini pun lo bisa jadiin syukur.

"Terus, lo gak bersyukur nih jadinya Met?"

 Lah, gak gitu juga. Kalau gue mau manipulasi pikiran.Gue mesti mikir gini

"Gak semua orang di percaya Tuhan untuk menjalankan apa yang sekarang gue jalanin. Belum tentu semua orang mampu. Makanya Tuhan memilih gue untuk secara khusus menjalankan cobaan ini" aiiiihhh, otak rasanya seperti ke hack orang baik deh...

Oke jadi sekali lagi kita harus banyak-banyak bersyukur dalam kondisi apapun ya. Titik *Kaki udah kerendem air, matiin laptop. Main becekan*
SELANJUTNYA >>

Selasa, 18 Desember 2012

Ketika Wifi Gratisan Bertaburan

Hello temans ketemu lagi sama gue. Setelah sekian lama nggak nulis di blog tangan rasanya kaku serta linu-linu, kepala pusing, badan gemeteran, dan mulut selalu ngeluarin busa. *eh, becanda. Amit-amit jabang bayi. Ketuk meja tiga kali.

Saat gue nulis ini blog. Hujan gerimis tak kunjung henti. Dengan ditemani es jeruk menambah suasana semakin dingin dan manis pastinya, karena gulanya gue banyakin. (Pengennya sih kopi tubruk plus singkong rebus anget. Tapi apa daya, adanya cuma itu. Bersyukur)

Langit Jakarta memang sedang kacau balau akhir-akhir ini, jadi sering hujan gini. Tapi semua itu nggak akan menjadi masalah buat orang-orang yang bersyukur. Mau hujan kek, mau panas kek, tetep, hidup itu mesti berjalan. Hutang mesti dilunasi, janji mesti ditepati, dan perut kosong mesti diisi. Duh apa sih.

Tapi gue juga bersyukur, akhirnya bisa ngisi modem lagi, walau pake paket harian (mengelus dada), jadi disaat hujan turun dan gue males untuk kemana-mana bisa internetan di kamar sampai paketnya habis.  Gak mau rugi juga kali gue.

Salah satu alasan kenapa gue ngisi modem lagi, karena seminggu ini wifi tetangga gue tiba-tiba udah kegembok, kekunci rapet. Dulunya nggak di pasword, jadi gue bebas make seenak jidat. Tapi sekarang?!? *meratap di pojokan.

Ngomong-ngomong soal wifi. Keren lho sekarang. Di mana-mana wifi bertebaran. Di sekolah-sekolah rata-rata udah ada wifinya. Di kafe-kafe. Dari kafe jajanan pasar (surabi maksud lo?) sampe jajanan nyasar (makanan luar nyasar ke Indonesia kaya mekdi) semua pake fasilitas wifi. Belum lagi bimbingan belajar dan kursus-kursur nggak mau ketinggalan pake fasilitas ini. Biar gahol kali ya. Ya, tapi memang, walau masih suka ada yang digembok. Tapi kalau kita jajan dan lo tanya paswordnya pasti di kasih. Asal jangan nanya pasword fb sama twitter mba-mba nya aja. Gue jamin akan ditolak mentah-mentah.

Tapi dapet dipastikan nanti, entah 2013, entah 2014, entah 2015, etnah sepuluh tahun lagi wifi gretongan akan bertaburan di mana-mana seperti gelombang radio-radio. Wih nggak sabar nunggu.

Akses internet begitu mudah di dapat pastinya. Kita mudah berhungan dengan dunia mana pun. Termasuk dunia maya. Informasi akan begitu mudah di dapat. Kita juga bisa dengan mudah melihat dunia(gambar dunia kali)

Bagus kah ini? Tentu ada sisi buruk dan baiknya.

Berikut penuturan temen-temen gue:

"Gila aja klo internet mudah diakses. Jadi gampang liat bokep tuh bocah-bocah kecil. Apalagi anak-anak sekarang udah pada punya bb"

"Kita jadi males kemana-mana, Cuy. Beli barang udah sistem online. Ngobrol lebih banyak di online. Jadi silaturahmi untuk ketemu jadi jarang"

"Penculikan di FB jadi semakin banyak takutnya"
  
Tentunya banyak juga kali sisi baiknya. Entahklah lebih banyak sisi baiknya atau buruknya. Kita kembalikan saja kepada masing-masing orang di sana. Yang pasti buat orang-orang semacam gue, begitu sangat diuntungkan. Pencinta gratisan sejati.

Internet itu seperti mata pisau. Ia bisa berguna, bisa membahayakan. Bisa melukai, bisa mematikan.

Mari kita amini bareng-bareng semoga wifi gratisan cepat bertaburan di langit-langit Indonesia dan manusia-manusia penggunanya memanfaatkan hanya untuk hal-hal positif.
SELANJUTNYA >>

Sabtu, 08 Desember 2012

Tips biar gak jomblo dari seorang yg jomblo

Dunia itu terus berkembang. Zaman terus berubah. Dulu orang masih menggunakan piringan hitam untuk mendengarkan sebuah lagu dan merekam sebuah suara untuk diabadikan. Ketika dirasa sangat ketinggalan, orang berbondong-bondong menggunakan walkman berbagai merk seperti yang dikeluarkan oleh Sony. Alasannya walkman mudah dibawa kemana-mana ketimbang PH (Piringan Hitam). Namun untuk saat ini, diera digital ini, cara orang menikmati musik terus berubah. Kini MP-3 dan PM-4 mejelajah luas ke mana-mana. MP3 maupun MP4, begitu mudah mendapatkannya. Bentuknya yang imut itu membuat orang lebih simple lagi dalam penggunaannya, belum lagi, kini MP-3 maupun MP-4 sudah dapat menampung lagu hingga ribuan lagu. Bayangkan jika ribuan lagu tersebut diputar tanpa henti, kira-kira mencapai berapa lama? Sehari? Seminggu? Sebulan? Duh, silahkan Anda coba sendiri.

Perubahan zaman juga, bukan hanya membuat penikmat musik melakukan inovasi atau perubahan-perubahan yang mencengangkan. Tapi juga soal bagaimana seseorang menaklukan pujaan hatinya. Eh, ini beneran lho. Sumpah!

Zaman berubah, cara mencari pasangan juga mesti berubah. Tentu, saya dan Anda (Yang masih jomblo pastinya. Sebab saya tidak menyarankan, khususnya bagi orang-orang yang telah memiliki pasangan untuk mengikuti saran saya ini) tidak ingin menikmati hidup dengan terus penuh kesendirian kan? Kita harus melakukan inovasi-inovasi yang mutakhir dalam menaklukan sang pujaan hati.

Dulu, pria kuat adalah pria idaman bagi setiap wanita mana pun. Pria kuat dirasa akan mampu melindungi serta menjaga wanita dari bahaya apapun. Dalam soal kesejahteraan pun pria kuat mampu mencari makanan lebih baik ketimbang pria lemah, seperti  melakukan perburuan maupun sayembara-sayembara yang di gelar sang raja.

Namun di era serba canggih nan sinting ini, pria kuat bukanlah hal yang penting lagi untuk diandalkan. Kekuatan kini bisa dibeli. Wait... bukan hanya kekuatan yang bisa dibeli, tetapi juga kekuasaan deng. Yap. Pria tajir lebih memukau kaum hawa ketimbang pria-pria berbadan kekar.(Ya, iyalah jelas kekar. Doi kan biasa jadi kuli panggul pasar Induk dan terminal Pulo Gadung).

Oke. Bukan maksud saya untuk mengkotak-kotakan suatu persoalan terutama dalam hal... saya tahu ujung-ujungnya bakalan ngomong gini:

"Masalah jodoh, kan Tuhan yang ngatur Med"
  atau
"Setiap manusia kan sudah ada jodohnya masing-masing. Kenapa mesti repot"

Faktanya pria-pria kuat (untuk hidup di zaman dulu) maupun pria tajir (untuk hidup di zaman sekarang) masih terus menjadi pusat dan sorotan wanita-wanita super seksi macam Syahrini pada eranya. Mungkin akan lebih terasa sempurna jika sang pria tidak hanya tajir namun jugaq kuat serta memiliki badan yang nggak masuk akal kaya iklannya magic milk atau super amino di majalah-majalah kesehatan.

"Terus kalau gue nggak tajir gimana, Mas Bro?"

A haaaah..... ya, elo harus tajir dong.


Tapi sejauh pengamatan saya, kalian masih punya setitik harapan yang mencerahkan. Tuhan akan memberi bagi makhluk-makhluk-Nya yang meminta dan mengusahakannya.


Seperti yang saya utarakan di atas. Zaman berubah cara mencari pasangan juga mesti berubah. Dulu mungkin cewek akan seneng jika cowok ngasih suit,suit gitu. Hmm tapi untuk sekarang? Cara tersebut malah dianggap kampungan super udik. (Jadi inget temen yang kena tampar gara-gara suit-suit-in anak ibu kost di daerah Rawamangun)

Dulu pernah ada era dimana gombal itu hal yang menjijikan bagi wanita, tapi sekarang malah menjadi trens tersendiri. (Tapi pada dasarnya cewek itu memang suka digombalin kok)

Sekarang pria harus benar-benar cerdas dalam menggaet pasangan. Salah-salah dianggap modus (modal dusta) lagi. Kata itu saya dapet dari ababil-ababil masa kini.

Intinnya selama kalian nggak kampungan dan norak atau nggak spikopat sah-sah aja sih dalammenaklukan sang pujaan hati.

Berikut tips untuk menaklukan pasangan ala Ahmad Bhadick

1. Be Yourself
    Ini penting guys. Kalian harus bisa menjadi diri sendiri, makan sendiri, cuci baju sendiri, setrika, cuci piring sampai mati pun sendiri. Cewek nggak suka sama sikap yang terlalu dibuat-buat. Lagian emang nggak cape apa selalu menjadi diri orang lain. Sudahlah nggak usah macem-macem untuk tampil sempurna, apalagi ngikutin gayanya orang lain yang bukan kita banget. Cewek lebih suka pria yang apa adanya. (sebagian cewek doang sih yang suka pria adanya apa)

2. Cari kesamaan, minat atau hobi
    Nah, kalau gebetan kalian itu suka banget sama yang namanya lari pagi, dan kebetulan kalian juga suka banget sama olahraga yang satu itu, karena cuma modal sepatu butut juga bisa atau ceker sekalipun kalian sudah bisa lari sampai kiamat. Tapi kalau gebetan kalian hobinya galau, jangan sampe ikut-ikutan galau juga. Nggak lucu kan lagi makan berdua dikafe, terus denger lagu nya Cakra Khan, kalian berdua langsung ngaduk-ngaduk soto sampe pada nggak nyadar kuah soto belepotan di muka dengan sempurna.

3. Peduli.
    Tunjukan bahwa kalian peduli sama gebetan kalian. Selalu kasih perhatian tapi bukan mengawasi hingga keppo akut. Wah parah ini mah. Peduli itu sederhana. Dari mulai tanya sudah makan atau belum. Saya jamin gebetan kalian akan gemuk luar biasa kalau pacaran sama kalian, lantaran kalau ketemu ditanya 'sudah makan belum?'

4. Jadilah pemberani
   Tujukan bahwa kalian sang pemberani. Ketika janjian sama gebetan silahkan bawa-bawa bambu runcing sembari memakai ikat kepala merah putih. MERDEKA!!!!
Pemberani itu siap melakukan apapun termasuk bayar hutangnya. Berkorbanlah untuk sesuatu yang diminta, termasuk meminta kalian untuk menjauhinya. Damn..


Semoga tips dari saya bisa membantu para jomblo di dunia ini meraih pasangan yang lebih serius lagi. *Pesen ini cocok buat diri lo sendiri, Med.


SELANJUTNYA >>