Pantai Ujung Genteng Sukabumi
Postingan ini telat beberapa tahun yang lalu. Sebenernya gue udah pernah posting hal semacam ini di blog gue yang pake dot.cc yang kabarnya entah ke mana. Tapi kali ini gue coba posting ulang lagi. Gpp kan? (Siapa juga yang ngelarang. Blogmu dewe. Kamu mau tidur-tiduran, harlem shake, gangnam style, atau salto ala capoeira di blog mu, ya nda papa...cuma pesenku satu. ....klo bisa yo toh nulis blog yang bagus. Yang gak asal nulis...biar klo ada yang baca blogmu enak ngebacanya)
====================================================================
Yap. Postingan gue yang udah pernah gue share via blog gue yang raib itu adalah tentang jalan-jalan gue ke Pantai Ujung genteng sama temen-temen kampus yang awalnya adalah acara tahun baruan...tapi nyatanya kita berangkat setelah tahun baruan.(Eh, tahun baruan itu abisnya sampe kapan sih? Tapi kita berangkat masih sekitar bulan Januari lho.)
Ini adalah bentuk penampakan pantainya:
Awalnya gue ngebayangin pantai Ujung Genteng itu kaya Pantai Kute Di Bali. Banyak pengujung dan kudapan enak yang bisa kita makan sehabis berenang di Pantai. Berjemur santai sembari memakai kaca mata hitam memandai indah ke langit biru. Tapi ternyata praduga gue meleset..haha..
Pantai Ujung Genteng sepi (itu waktu gue ke sana. Mungkin sekarang udah rame) yang banyak hanya para nelayan pencari ikan dengan perahu-perahu kecilnya. Udah gitu pantainya penuh karang-karang tajem. Klo kita gak hati-hati bisa melukai kaki kita.
So far, pantai ini keren buat gue. Pantainya masih asri banget. Belum banyak jamahan manusia. Beda banget, apalagi sama pantai Ancol yang penuh sampah-sampah pembungkus makanan, bekas pengujung.
Di sekitar pantai itu ada sebuah gubuk yang sengaja di buat, untuk kita neduh atau menikmati ikan bakar yang sengaja dijual sama nelayan di sana. Dan rasa ikannya itu lho... bikin gue nambah tiga piring....secara cape juga abis berenang.
Selain pantai yang asri, di sekitar lokasi pantai itu kita bisa ngeliat-ngeliat tempat penakaran penyu. Wih..penyu. Sumpah.!
Untuk bisa ngeliat penyu-penyu itu kita mesti dateng pada malem hari, di waktu yang gelap... ada sinar bulan aja, tuh penyu nggak akan menepi ke pantai.
Tapi sial ,ketika gue dateng, bulan lagi terang-terangnya....jadi susah buat ngeliat penyu itu nongol di sekitar pantai. Untungnya ada seekor penyu yang terjebak. Ya. Dia nongol ketika cahaya bulan belum terang. Jadi sebelum penyu itu balik lagi ke laut, kita udang ngepung duluan. Hahaha...
Penyu akan ke pantai klo dia mau bertelur.
Ya walau hewan ini tinggal di laut, tapi untuk urusan nelur dia mesti ke daratan.
Yang hebat ketika penyu kecil di lepas ke laut dan ketika sudah besar dan kepengen nelur dia akan kembali ke pantai dimana dia dilepaskan dulu. Keren kan?? Dia gak kaya kacang yang lupa kulitnya. (Iya lah... secara dia panyu, bukan kacang). Tapi sayang, dari ratusan anak penyu yang di lepai ke laut paling hanya satu, dua yang bisa bertahan sampe besar....sisanya tidak bisa bertahan. Sebagian besar di mangsa oleh predatornya. Makanya penyu merupakan binatang yang dilindungi. Ya, karena hewan ini rawan akan kepunahan.
Ini adalah tempat penakaran penyunya. Yuk, kita liat-liat sebentar..
Demikian jalan-jalan gue ke Ujung Genteng.
NB: Aksesnya susah banget. Selain bisa mengocok-ngocok perut yang sampe bikin mual perut, karena jalanannya hancur sehancur-hancurnya. Daaaannn..... satu lagi.... klo nginep jangan kaya kita-kita. Dari penginepan sampe pantai butuh waktu satu jam. Temen gue salah rekomen penginapannya (ups..ini curcol sih)
1 komentar :
perkajalan kesini pasti melelahkan banget ya, coba di wisata lembang ada pantai kayak gini. duhhh. hahah
Posting Komentar