Keinginan yang terpejarakan
Kita memulai hidup sebagai seorang bayi yang tahu persis apa yang kita inginkan. Kita tahu kapan kita lapar, kapan kita haus. Menyantap apa yang suka dan memuntahkan apa yang kita tidak suka. Kita tidak pernah kesulitan untuk mengungkapkan segala keinginan dan kebutuhan kita. Kita hanya menangis keras tanpa ragu, atau menahan diri sampai kita memperoleh apa yang kita inginkan. Kebutuhan untuk makan, digantikan pakaian, dipeluk, digendong, semua ada di dalam diri kita. Bertambah usia, kita mulai merangkak dan bergerak kemanapun yang paling menarik perhatian kita. Kita tahu apa yang kita inginkan. Dan kita langsung mengarahkan ke sana tanpa takut. Namun, di satu titik dalam masa pertumbuhan kita seseorang berkata:
Jangan dipegang.
Jangan dekat-dekat!
Jangan cengeng!
Jangan ke situ!
Sejak itulah kita mulai memberikan arti terhadap larangan-larangan itu sebagai suatu hal yang mengakibatkan kita tidak berani melakukan ini, melakukan itu. Gerakan kita mulai dibatasi orang lain, dan kita mulai memenjarakan segala keinginan kita.
Setelah dewasa kita mulai mendapatkan kata-kta yang memenjarakan lebih jauh lagi keinginan kita:
Mencari uang itu susah.Jangan boros!
Ayah maunya kamu jadi dokter, bukan seperti ini, main musik siang malem.
Mama maunya kamu menikah setelah kamu sudah mapan dulu
Berapa banyak orang-orang di luaran sana memiliki profesi yang ternyata bukan keinginannya, apalagi hobinya. Pantes banyak orang-orang yang bekerja tidak totalitas.
Apa jadinya kalau Michael Jordan tidak hobi bermain basket, Mariah Carey tidak hobi bernyanyi, dan Mario Teguh tidak hobi berceramah?
Jangan dipegang.
Jangan dekat-dekat!
Jangan cengeng!
Jangan ke situ!
Sejak itulah kita mulai memberikan arti terhadap larangan-larangan itu sebagai suatu hal yang mengakibatkan kita tidak berani melakukan ini, melakukan itu. Gerakan kita mulai dibatasi orang lain, dan kita mulai memenjarakan segala keinginan kita.
Setelah dewasa kita mulai mendapatkan kata-kta yang memenjarakan lebih jauh lagi keinginan kita:
Mencari uang itu susah.Jangan boros!
Ayah maunya kamu jadi dokter, bukan seperti ini, main musik siang malem.
Mama maunya kamu menikah setelah kamu sudah mapan dulu
Berapa banyak orang-orang di luaran sana memiliki profesi yang ternyata bukan keinginannya, apalagi hobinya. Pantes banyak orang-orang yang bekerja tidak totalitas.
Apa jadinya kalau Michael Jordan tidak hobi bermain basket, Mariah Carey tidak hobi bernyanyi, dan Mario Teguh tidak hobi berceramah?
0 komentar :
Posting Komentar