Rabu, 22 Mei 2013

Pamijahan Tasikmalaya


Hari sabtu 18 Mei 2013 kemarin saya ikutan wisata ziarah ke Pamijahan Tasikmalaya. Ini di luar rencana tentunya. Saya hanya melengkapi bangku kosong yang sayang kalau tidak dimanfaatkan. Beberapa peserta ziarah ada yang cancel. Panita dengan segenap usaha kerasnya, akhirnya dapat merekrut orang termasuk saya untuk mengisi bangku-bangku kosong tersebut. Dengan tujuan agar panitia tidak menderita terlalu besar kerugian, akibat pengcancelan tersebut. (Tentu di otak saya hanya ada kata "lumayan liburan murah setelah sabtu minggu secara terus menerus mesti ngajar bimbel). 

Sungguh sebuah perjalanan wisata ziarah yang membuat saya tercengang-cengang. Kita disuguhkan sebuah keajaiban alam yang luar biasa hebat. Sebuah goa.(Ini untuk pertama kalinya saya masuk goa). Goa yang saya pikir hanya ada di dongeng-dongeng penghantar tidur serta di buku-buku sejarah kuno. Oh, This is real.

Memasuki goa serasa memasuki mulut hewan yang besar. Mulut goa tersebut terdapat banyak gigi-gigi halus seperti gigi hewan.(Yang kebayang waktu itu saya serasa masuk mulut ular Basilisk yang ada di film Harry Potter. Damn... kemakan film..). Mulut goa yang sempit membuat para pengunjung mesti berjejal dan berdesakan untuk memasukinya. Suasana yang gelap gulita di dalam goa juga mengharuskan kita menggunakan penerangan agar mempermudah menyelusuri setiap peristiwa-peristiwa yang dulu pernah terjadi di goa tersebut. Kita akan diperkenalkan tempat di mana Wali Allah melakukan ritual seperti bertapa di sana. Konon di dalam goa tersebut juga terdapat lubang yang bisa menuju Mekah. Otak saya benar-benar sulit mencerna akan kebenaran hal itu, apalagi ketika lobang di dalam goa tersebut sangatlah kecil berdiameter kurang lebih 30an senti. Logika saya dan siapapun pasti tidak akan sampai kesana. Tetapi itulah hebatnya sebuah keyakinan. Ia bisa menggapai semua hal yang tidak bisa digapai hanya melalui sebuah logika. (Apa jadinya sebuah agama jika diterapkan berdasarkan logika. Bukankah Iman itu penting. Iman itu keyakinan).
Orang berdesakan untuk memasuki mulut goa


Posisi di dalam goa. Ternyata luas
Perjalanan menuju Pamijahan tidak sesederhana yang saya bayangkan rupanya. Jalan berlubang dan penuh kelokan terkadang membuat pusing dan mual. Belum lagi truk-truk pasir dan truk-truk kayu berlalu lalang seenak jidat membuat perjalanan tidak maksimal. Tetapi pemandangan indah nan asri sepanjang jalan menuju Pamijahan tidak bisa kita abaikan begitu saja. Sesawahan serta pohon-pohon besar sepanjang perjalanan membuat perjalanan cukup mengasyikan. Maklum. Jakarta bisa dipastikan tidak memiliki pemandangan yang demikian.

Sesampainya di lokasi ziarah kita akan disambut oleh tempat parkiran yang lumayan besar yang sering disebut terminal oleh warga setempat.
Berikut adalah foto pintu masuk terminal khusus wisata ziarah itu.

Terminal




Di depan Makam Syeikh Abdul Muhyi
Daaaann....Ini hal yang nggak boleh di lupakan kalau kita plesiran, ziarah atau jalan-jalan............................................






































Oia sekedar info. Kalau Anda berniat berziarah ke Pamijahan sebisa mungkin siapkan recehan (Ratusan ribu juga boleh sih) karena kalau tidak Anda akan kerepotan sendiri untuk menghadapi anak-anak kecil penyambut rezeki seperti foto-foto di bawah ini





Ini temen gue tulus lagi di todong sama bocah penyambut rezeki





























0 komentar :

Posting Komentar